Selasa, 19 Desember 2017

MEMBUMIKAN PENDIDIKAN LANGIT

Diceritakan oleh : Ust Budi Ashari Lc


Modal Utama Manusia untuk Menjadi Khalifah Di Muka Bumi

Dalam Al-Quran, kata langit dan bumi seringkali disebutkan beriringan :

“..Aku mengetahui rahasia langit dan bumi..” (TQS 2:33)

“..Allah memiliki kerajaan langit dan bumi..“ (TQS 2:107)

“..milik-Nya lah apa yang di langit dan di bumi..“ (TQS 2:116)

“(Allah) pencipta langit dan bumi..“ (TQS 2:117)

dll..

Dari triliunan planet -mungkin lebih- yang ada di semesta ini, Allah mengarahkan pandangan-Nya ke bumi. Padahal dengan kemajuan ilmu pengetahuan sekarang kita tahu dan sadar, bumi ini sangat kecil, hanyalah setitik debu di alam semesta. Kenapa bumi yg dipilih Allah untuk disebutkan beriringan dengan langit?

Karena di sanalah.. ada manusia.

Mari kita lihat seperti apa kehebatan manusia, sehingga bumi yang menjadi tempat tinggalnya ini disandingkan dengan langit dalam Al-Quran, dan bukan planet-planet yang lain.

Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh.” (TQS Al-Ahzab : 72)

Dalam surat tersebut, disebutkanlah makhluk yang lebih besar dari manusia yaitu langit, bumi, dan gunung-gunung. Mereka semua dibandingkan dengan manusia. Manusia sungguh sangat kecil sekali, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan makhluk besar itu.

Namun dengan kejahilannya justru manusia mau memikul amanah itu. Padahal malaikat sudah mengkhawatirkan sejak awal ketika Allah berfirman bahwa akan menjadikan manusia di bumi sebagai khalifah.

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah disana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (TQS Al-Baqoroh : 30)

Sesungguhnya kekhawatiran malaikat ini sejalan dengan karakter manusia yang disifati dalam Al-Quran yaitu sangat zalim dan sangat bodoh. Bukan sekedar zalim dan bodoh, tetapisangat zalim dan sangat bodoh.

Dan memang terbukti dengan kezaliman dan kebodohannya itu manusia memimpin bumi ini, yang terjadi adalah dua hal yang dikhawatirkan malaikat tersebut, kerusakan dan pertumpahan darah. Seperti yang kita rasakan saat ini, telah banyak terjadi kerusakan dan pertumpahan darah di atas bumi yang kita tinggali ini. Persis seperti kekhawatiran malaikat.

Dari sinilah Allah sebenarnya memberi isyarat bahwa amanah yang dipikul manusia tidak akan berjalan dengan baik kalau sifat ini tidak diubah. Manusia yang awalnya zalim, harus merubah sifatnya menjadi adil. Yang awalnya bodoh, harus merubah sifat agar menjadi berilmu. Untuk kepentingan inilah Al-Quran diturunkan, agar manusia menjadi adil dan berilmu sehingga bisa menjalankan tugas kekhalifahan dengan baik. Karena itu,selama yang menjadi panduan untuk memimpin bumi ini bukanlah Al-Quran, kerusakan dan pertumpahan darah akan terus terjadi.

Allah tahu kalau manusia bisa mengemban amanah yang berat ini. Kalimat “Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” adalah sebagai jaminan Allah bahwa manusia bisa mengemban amanah ini kalau menggunakan solusi dari langit (wahyu). Dan di surat Al-Baqoroh ayat selanjutnya membuktikan bahwa manusia memang layak memimpin bumi.

Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkanlah kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!” Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana” (TQS Al-Baqoroh : 31-32)

Allah Sang Pengajar Ilmu, telah mengajarkan nama-nama benda kepada Adam ‘alaihissalam yang dengan pengetahuan itulah dapat menjadi modal untuk memimpin bumi. Ibnu Katsirmenyebutkan bahwa asmaa (nama) yang dimaksud melingkupibenda (zatnya) dan af’al (keilmuan seperti kedokteran, psikologi, sosiologi, dll)

Peradaban Jahiliyah

Jahiliyah dalam Al-Quran dibagi menjadi empat jenis, yaitujahiliyah dalam hal keyakinan (QS Ali-Imron : 154), jahiliyah dalam hal hukum (QS Al-Maidah : 50), jahiliyah dalam hal penampilan (QS Al-Ahzab : 33), dan jahiliyah dalam hal fanatisme (QS Al-Fath : 26).

Al-Quran menyebutkan bahwa peradaban sebelum datangnya Islam adalah peradaban jahiliyah, yaitu pada masa kekuasaanPersia dan Romawi. Dua peradaban tersebut sama-saama jahiliyah walaupun Romawi mempunyai kitab sebagai panduan sedangkan Persia tidak. Penduduk Romawi beragama Nasrani, namun merupakan ahlul kitab yang sesat. Sedangkan Persia lebih parah lagi, penduduk Persia adalah orang-orang majusi yang tidak mempunyai kitab.

Surat Ar-Rum ayat 7 menggambarkan kehidupan peradaban Romawi saat itu.

Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia; sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai.” (TQS Ar-Rum : 7)

Sehebat apapun ilmuwan-ilmuwan dan teknologi canggih yang ada, tanpa petunjuk dari Al-Quran sebenarnya pengetahuan itu terbatas dan kecil. Hatinya tak bersambung dengan benda-benda itu, perasaannya tidak bersambung dengan hukum-hukum yang terdapat di dalamnya. Maka ia akan terus melihat tapi seakan-akan tak melihat. Mereka hanya mengetahui wujud yang lahir saja dan gerakan yang terus berputar, tanpa mengetahui hikmahnya, serta tak hidup dengannya dan bersamanya.

Peradaban Islam

Dunia yang saat itu gelap tanpa cahaya, diamanahkan kepadaRasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk diberikan petunjuk. Bukan hanya satu kota, atau satu negara, tapi seluruh dunia ini. Bayangkan betapa hebatnya kekuatan beliau.

Dr. Abdul Majid M. Ali Al Ghiliy bukunya Bagaimana Al-Quran Memprogram Kehidupan mengungkapkan tentang cara baru membaca Al-Quran berdasarkan urutan turun.

Jilid pertamanya berisi 38 surat Al-Quran yang pertama kali turun bersama tafsirnya. Beliau menyebutkan bahwa angka 38 adalah suatu ketidaksengajaan. Ia berhenti di surat ke 38 karena saat masuk ke surat 39, tema pembicaraannya sudah berbeda. 38 surat yang pertama turun tersebut berbicara tentang perbaikan individu. Saat masuk ke surat 39, temanya berganti pada perbaikan masyarakat. Maka beliau memutuskan jilid pertama berisi 38 surat, yang ternyata 38 surat tersebut adalah isi dari 1/3 Al-Quran. Dugaan beliau, 1/3 kedua dimulai dari surat ke-39 bertemakan tentang perbaikan masyarakat dan 1/3 terakhir akan berisi surat-surat madaniyah yang bertemakan tentang konsep perbaikan negara.

Dari sini dapat terbayang bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bisa sukses memperbaiki dunia dan menyebarkan Islam, bahkan menutup peradaban-peradaban besar (Romawi dan Persia) yang sudah berjalan beratus-ratus abad hanya dalam waktu kurang dari seperempat abad saja, hanya 23 tahun.

Umat Islam saat ini terpuruk bukan karena musuh yang dihadapi lebih kuat dibandingkan pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tetapi karena sedang jauh dari Al-Quran.

Kamis, 30 November 2017

3 Putera Nabi Nuh 'Alahissalam Dan Sejarah Ras Dan Bangsa Di Dunia

Oleh : Zulfan Afdhillah


Sudah menjadi kenicayaan bahwa kita hidup di dunia ini dihadapkan dengan berbagai ragam dan corak dinamikanya, termasuk dalam hal urusan dan ras dan bangsa. Hal ini juga sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 13 yang artinya.

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku (ras-etnis) supaya kamu saling kenal-mengenal (agar bisa hidup rukun). Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Paling Maha Mengetahui lagi Paling Maha Mengenali. (Al Hujurat ayat 13)

Menurut A.L. Krober, ras manusia dibagi menjadi 4 golongan:

Ras Mongoloid (berkulit kuning) Adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Asia Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di lepas pantai timur Afrika, Beberapa bagian India Timur Laut, Eropa Utara, Amerika Utara, Amerika Selatan dan Oseania.

Ras Negroid (berkulit hitam) Adalah ras manusia yang terutama mendiami benua Afrika di wilayah selatan gurun sahara. Keturunan mereka banyak mendiami Amerika Utara, Amerika Selatan dan juga Eropa serta Timur Tengah.

Ras Kaukasoid (berkulit putih) Adalah ras manusia yang sebagian besar menetap di Eropa, Afrika Utara, Timur Tengah, Pakistan, dan India Utara. Keturunan mereka juga menetap di Australia, Amerika Utara, sebagian dari Amerika Selatan, Afrika Selatan dan Selandia Baru. 

Ras-ras khusus yaitu ras manusia yang tidak dapat diklasifikasikan dalam keempat ras pokok, antara lain; Bushman  (Penduduk di daerah Gurun Kalahari, Afrika Selatan), Veddoid (Penduduk di daerah pedalaman Sri Lanka ), Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia), serta Ainu (Penduduk di daerah Pulau Karafuto dan Hokkaido, Jepang)

Ras adalah suatu sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengkategorikan manusia dalam populasi atau kelompok besar dan berbeda melalui ciri fenotipe, asal usul geografis, tampang jasmani dan kesukuan yang terwarisi. Namun dari manakah berasalnya ras tersebut?

Jika kita merunut kembali kepada sejarah asal-muasal manusia. Adam sendiri adalah manusia pertama dibumi sebagai orang yang pertama kali membangun peradaban di dunia bersama istrinya Hawa. Dari merekalah kemudian lahir Habil, Qabil, Syits dan seterusnya hingga Nabi Nuh. Jarak Nabi Nuh dengan Nabi adam berkisar sepuluh generasi.

Pada masa Nuh kemudian populasi manusia mengalami "perampingan" pada peristiwa air bah besar. Sehingga diyakini bahwa ummat manusia sekarang merupakan keturunan dari Nabi Nuh alaihissalam. Beliau memiliki empat orang anak laki-laki. Satunya tenggelam dalam banjir yang dan ketiga lainnya selamat. Nah, dari ketiga anak lelaki inilah kemudian lahir ras-ras yang ada didunia. 

Al-Qalqasyandi di dalam Nihayat al-Arab fi Ma′rifat Ansab al-Arabmenyebutkan telah ada kesepakatan di kalangan para ahli nasab (genealogis) dan para sejarawan bahwa seluruh ras manusia yang ada setelah Nuh adalah selain orang yang bersamanya di kapal. Atas makna ini ditafsirkan firman Allah; ″(yaitu) putra cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya Dia adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.″ (QS. Al-Isra′ (17) : 3)

Dan bahwa mereka semua punah dan tidak menurunkan keturunan. Kemudian, mereka sepakat bahwa seluruh keturunan manusia sekarang adalah dari tiga putra Nuh. Allah berfirman: ″Dan Kami jadikan putra cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan.″ (QS. Al-Shaffat(37) : 77)

Ahli tafsir di kalangan tabi’in, Imam Qatadah, menafsirkan, “Manusia semuanya adalah keturunan Nuh ‘alaihssalam”

Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitab sejarah Al-Bidayah wan Nihayah (1/115),

فإن الله لم يجعل لأحد ممن كان معه من المؤمنين نسلا ولا عقبا سوى نوح عليه السلام …فكل من على وجه الأرض اليوم من سائر أجناس بني آدم ينسبون إلى أولاد نوح الثلاثة وهم سام وحام ويافث

“Allah tidak menjadikan seorangpun yang bersama Nabi Nuh dari orang-orang yang beriman anak dan keturunan kecuali Nuh ‘alaihis salam saja… Semua yang ada di muka bumi sekarang dinisbatkan kepada ketiga anak Nabi Nuh yaitu Sam, Ham dan Yafidz”

Al-Hamawi dalam Mu’jam al-Buldan, 2/84 menjelaskan,

كان أول من نزله نوح عليه السلام لما خرج من السفينة ومعه ثمانون إنسانا فبنوا لهم مساكن بهذا الموضع وأقاموا به فسمي الموضع بهم ثم أصابهم وباء فمات الثمانون غير نوح عليه السلام وولده فهو أبو البشر كلهم

“Orang pertama yang turun kapal adalah Nuh ‘alaihis salam, ketika beliau keluar dari kapal, beliau bersama 80 manusia. Mereka membangun tempat tinggal di tempat itu dan menetap di sana. Kemudian mereka tertimpa wabah penyakit, sehingga 80 orang  tersebut meninggal kecuali Nuh ‘alaihis salam dan anaknya. Maka beliau adalah Abul Basyar (bapak seluruh manusia)”.

Keempat keturunan Nuh adalah Kan'an, Yafet, Sam, dan Ham. Kan'an tewas saat terjadi banjir bah besar maka tersisalah 3 putra Nuh dan setiap umat dari seluruh umat yang ada di bumi saat ini kembali nasab salah satu dari tiga putra Nuh, tentu saja bersama dengan beragam pendapat mengenai hal itu.

Dalam Atlas Sejarah Nabi dan Rasul karya Sami bin Abdullah bin Ahmad al-Maghluts, dijelaskan tentang kehidupan setelah bencana dahsyat tersebut terjadi. “Rombongan pun mulai keluar dan kemudian menetap di daerah tersebut,” tulisnya. Ini menjadi babak baru dalam peradaban manusia karena merekalah yang menjadi manusia pertama yang masih tersisa, yang masih hidup karena selamat dari bencana air bah tersebut.

Tak memutuskan untuk menetap dalam satu wilayah selamanya, rombongan ini kemudian menyebar dan mulai bermigrasi. Mereka menuju ke arah barat daya, yang kini menjadi Jazirah Arab, kemudian menyebar lagi.

Ibnu Ishaq mengatakan bahwa Nuh mendoakan ketiga putranya. Nuh mendoakan keturunan Sam menjadi nabi-nabi dan rasul. Nuh mendoakan keturunan Yafith untuk menjadi raja-raja, sedangkan dari keturunan Ham dia doakan agar menjadi abdi dari keturunan Yafith dan Sam.

Putra tertua Nabi Nuh, yaitu Yafet, memutuskan untuk bermigrasi ke arah timur. Kelompok putra Nuh yang lainnya sebagian bergerak ke arah tenggara menuju kawasan India. Kelompok lainnya bergerak menuju ke arah barat daya menuju ke Afrika. Dari sana mereka terus ke arah utara dan membangun peradaban.

Putra Nabi Nuh yang termuda yang selamat, yaitu Ham beserta istri dan keluarganya, bergerak menuju ke arah selatan, lalu memutuskan menetap di selatan Irak setelah permukaan bumi sudah mengering dan terlihat hamparan tanah subur yang sangat luas di sana.

Yafet adalah nenek moyang ras Yafetik, Ham menjadi nenek moyang ras Hamitik dan Sem adalah nenek moyang ras Semit. Ibnu Abbas menceritakan bahwa keturunan:

Sam menurunkan bangsa kulit putih,Yafith menurunkan bangsa berkulit merah dan coklat, SedangkanHam menurunkan bagsa Kulit hitam dan sebagian kecil berkulit putih.

1. Yafeth bin Nuh

Ibnu Thabari menyebutkan istri Yafith bernama Arbasisah binti Marazil bin Al Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Yafith menurunkan 7 orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan, yaitu Gomer, Marihu, Wa’il, Yawwan, Tubal, Hawshil dan Thiras sedangkan versi lain meyebutkan Gomer, Magog, Tiras, Javan (Yawan), Meshech, Tubal, and Madai. Anak perempuan dari Yafith adalah Shabokah.

Ketika Nuh menginjak usia lanjut, ia mendoakan agar keturunan Gomer menjadi raja-raja, karena mereka berdua ini melayani kakeknya disaat usianya lanjut.

Gomer (kummer) bin Yafet memiliki anak Turk dari sinilah muncul bangsa Turki. Termasuk di dalam ras mereka adalah Qabjaq, Tatar, dan Khazlajiah yang merupakan bangsa Ghuz (Kushan). Negeri-negeri Al-Shafd yaitu Ghor, Elan, Syarkes, Azkesy, dan Rusia, seluruhnya dari ras Turki. Dari sinilah lahir orang Skitia, Turkik, Armenia, Welsh, Pikt, Irlandia, Jerman. Shaqalibah (orang-orang Slaves/Slavia) dari keturunan Esykanar bin Togarma bin Gomer bin Yafet.

Dari Magog bin Yafet kemudian lahir sebuah bangsa yang kita kenal sebagai Yakjut Makjut (Gog Magog) yang masih rahasia hingga sekarang. Ras Cina, termasuk bangsa Cina, Jepang, Korea, Indo- china, Melayu, dan Indonesia (pen) dari keturunan Shin bin Magog bin Yafet.

Titas (Tyras) bin Yafet, Thirasians; tetapi orang Yunani mengubah nama mereka menjadi orang Trache. Keturunan Tiras adalah orang-rang  Traisa, Goth, Jute, Teuton. Muhammad ibn Jarir al-Tabari menceritakan bahwa Tiras memiliki seorang putra bernama Batawil, yang memiliki putri bernama Qarnabil, Bakht, dan Arsal menjadi istri Kush, Put, dan Kanaan (ketiga orang ini adalah putranya Ham bin Nuh).

Dari Yunan (Yawan) bin Yafet melahirkan bangsa Yunan dan mereka terpecah menjadi tiga kelompok. Yunan memiliki tiga anak yaitu Lathen, Greeks, dan Kuteim. Orang-orang Lithan adalah keturunan Lathen bin Yunan. Bangsa Greek, keturunan Greeks bin Yunan. Orang-orang Keitim berasal dari keturunan Kuteim bin Yunan dan kepada kelompok inilah kembali hierarki nasab bangsa Romawi.

Dari Meshech bin Yafet menurunkan Ashban. Suatu koloni dari Ishafan yang menetap di Syria, Mesir, beberapa daerah Afrika Utara yang lain dan Spanyol

Dari putra Tubal (Khatubal) bin Yafet turut serta bersama rombongan Meshech yang menghuni dataran Afrika Utara sampai ke semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal) dan kediaman mereka di sebelah Barat ke arah Utara di bagian Utara Laut Rum (Laut Tengah) melahirkan bangsa Leman. Yaitu orang Tabal, Georgia, Italia, Iliria, Liberia dan bangsa Sasque. Bangsa Francs (Perancis) dari putra Tubal bin Yafet.

Dari keturunan Madai bin Yafet melahirkan bangsa Daylam, yaitu orang Madea, yang oleh orang Yunani disebut Medes. Dari sini muncul orang-orang Mitani, Manai, Media, Parsi (Persia-Iran), Indo-Arya, Kurdi.

2. Sam bin Nuh

Ibnu Thabari menyebutkan istri Sam bernama Shalib binti Batawil bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Sam menurunkan Arfaqsyad (Arpakhaxad), Asshur (Asyur), Lud, Elam, dan Aram. Melahirkan keturunan yang menjadi nenek moyang bangsa-bangsa besar di dunia.

Sejarawan Islam seperti Ibn Ishaq dan Ibn Hisham selalu memasukkan nama Shem dalam silsilah Nabi Muhammad.

Dari Arpakhsad/Arfaqsyad (Arpakhaxad) bin Sam melahirkan bangsa Ibrani dan Arab, dari jalur Amir bin Syalekh bin Arpakhsad bin Sam. Dari sini juga melahirkan bangsa Hind dan Sind melalui jalur Yoktan bin Eber bin Shaleh bin Arfaqsyad. Dari jalur Yoktan juga melahirkan bangsa Saba'. Melalui jalur Arfaqsyad ini banyak melahirkan Nabi seperti, Nabi Ibrahim, Daud, Isa hingga Nabi Muhammad.

Arfakhsyad inilah yang kemudian garis keturunannya menjadi cikal bakal lahirnya dua suku bangsa Arab yaitu suku Qahthan dan suku Adnan, yang mana keduanya akan bertemu pada silsilah dari ‘Abir (Eber). Suku Qahthan (Qahthaniyyun) adalah berasal dari keturunan Ya’rub bin Yasyjub bin Qahthan bin  ‘Abir bin Syalekh bin Arfakhsyad. Suku ini disebut juga suku Arab Pribumi (Al-‘Arab Al-‘Aribah). Sedangkan suku Adnan (Adnaniyyun) adalah berasal dari silsilah Ismail (bani Ismail) melalui garis keturunannya yaitu Adnan, suku ini disebut dengan suku Arab pendatang (Al-‘Arab Al-Musta’ribah).

Dari Lud bin Sam oleh Ibnu Ishaq menyebutkan Lud kawin dengan anak perempuan Yafith yaitu Shakbah dan melahirkan baginya Faris, Jurjan, dan ras yang mendiami wilayah Persia. Kemudian dari Lud lahir pula Tasm dan Imliq (kaum ‘Amaliqah).

Imliq kemudian menurunkan bangsa Amalek yang kemudian menyebar di wilayah Uman, Hijaz, Syria dan Mesir. Dari keturunan Lud ini melahirkan bangsa bangsa perkasa di Syria yang disebut dengan bangsa Kanaanit. Dari Lud juga menurunkan Firaun Mesir, penduduk Bahrayn dan ‘Uman yang kemudian dikenal dengan bangs Jasim. Penghuni Madinah seperti Bani Huff, Sa’d bin Hizzan, Banu Matar dan Banu Al-Azraq, Penduduk Najd yaitu Badil dan Rahil, Penduduk Tayma adalah keturunan dari Lud bin Sham.

Tasm bin Lud berdiam di Yamamah (kota kuno Bahrayn). Dari keturunan Lud seperti Tasm, Amalek, Umaym dan Jasim menggunakan dialek arab, sedangkan dari keturunan Lud yang lain seperti Faris menggunakan dialek Farsi. Artinya dari jalur Faris bin Lud bin Sam bin Nuh ini kemudian juga melahirkan bahasa Persia.

Bangsa yang pertama kali berbicara dengan bahasa Arab adalah Imliq bin Lud setelah kepindahannya dari Babylonia.

Dari Aram bin Sam menurunkan Uz, Mash, Gether dan Hul. Kemudian Uz menurunkan Gether, ʿĀd dan Ubayl. Gether bin Aram menurunkan Tsamud dan Judays. Mereka ini berbicara dengan bahasa Arab Mudari.

Di Era kaum ʿĀd, mereka dikenal dengan ʿĀd dari Iram, ketika kaum’Ad dihancurkan maka kaum Tsamud disebut Iram. Setelah Tsamud dihancurkan keturunan Iram yang tersisa disebut dengan Arman atau Aramean.

Menurut Ibnu Hisyam, semua orang Arab adalah keturunan Isma’il bin Ibrahim dan Qahthan (yaitu Arfaqshad bin Sam). Jauh sebelum itu di kawasan Arabia pernah hidup orang-orang Arab yang lebih tua lagi, namun semuanya sudah punah. Mereka itu ialah kaum ‘Aad, kaum Tsamud (kedua-duanya disebut di dalam Al-Qur’anul-Karim), kaum Jadis, kaum kaldan dan kaum ‘Imlaq (kaum ‘Amaliqah), mereka inilah yang disebut dengan suku Arab yang punah (Al-‘Arab Al-Baidah).

Kaum Arab Ba’idah, yaitu kaum Arab terdahulu yang rincian sejarah mereka tidak dapat diketahui secara sempurna, seperti kaum ’Aad, Tsamud, kaldan dan Amaliqah (Amalek). Kaum ‘Aad atau ‘Ad merupakan suku Arab kuno yang dipimpin oleh ‘Ad ibn Kin’ad, hidup pada masa Nabi Hud As. Kaum Tsamud merupakan suku Arab kuno juga yang hidup dari 2300 SM sampai 200 SM di Gunung Athlab dan di seluruh Arab Tengah. Kaum Tsamud hidup pada masa Nabi Shaleh As. Kuam Kaldan hidup di masa Nabi Ibrahim As. Sedangkan kaum Amaliqah hidup bersama Nabi Ismail As.

Selain bangsa Arab, dari Aram ini juga melahirkan bangsa Suryani atau Aram (Syria). Nasabnya adalah Suriyan bin Nobet bin Mesh bin Adam bin Yafet.

Dari Ashur (Asyur) bin Sam melahirkan bangsa Asyur (Asiria), Kurdi dan bangsa Nabatea (penduduk babel/Babylonia).  

Dari Elam bin Sam ini kemudian lahirkan bangsa Iran-Kuno. Dan menjadi Persia saat berasimilasi dengan keturunan Madai bin Yafet bin Nuh.

3. Ham bin Nuh

Ibnu Thabari menyebutkan istri Ham bernama Nahlab binti Marib bin Al Darmasil bin bin Mehujael bin Akhnukh bin Qayin bin Adam dan darinya Ham menurunkan 4 orang anak laki-laki, yaitu Kush, Put, Kanaan dan Qibthy atau Misraim.

Dari Kush bin Nuh, Ibnu Thabari menyebutkan istri Kush bernama Qarnabil binti Batawil bin Tiras dan darinya menurunkan Habsyah, Hind dan Sind. Pada akhirnya menetap di India. Di India mereka membentuk kerajaan-kerajaan Kuno di India, di mana kebanyakan yang menjadi raja mereka adalah keturunan Hind bin Kush bin Ham bin Nuh. 

Ketika Nuh menginjak usia lanjut, ia mendoakan agar keturunan Kush menjadi raja-raja, karena mereka berdua ini melayani kakeknya disaat usianya lanjut.

Penduduk Barqah pada masa lalu, atau yang dikenal sebagai bangsa Zawilah merupakan keturunan dari Hawilah bin Kush bin Ham.

Dari Put bin Nuh, Ibnu Thabari menyebutkan istri Phut bernama Bakht binti Batawil. Put kemudian berdiam bersama keturunan Kush yaitu Hind dan Sind di wilayah India.

Dari Kan'an bin Nuh, Ibnu Thabari menyebutkan istri Kan'an bernama Arsal binti Batawil bin Tiras dan darinya menurunkan bangsa berkulit hitam atau negro, Nubia, Fezzan, Zanj dan Zaghawah.

Dari Qibthiy (Mishraim) bin Nuh, Ibnu Thabari menyebutkan keturunan Mizraim adalah bangsa Koptik dan Barbar. Termasuk bangsa Qibty Mesir.

Abu Hanifa al Dainuri menyebutkan bahwa pada suatu masa (Raja Jamm), terjadi kekacauan bahasa (language isolates). Saat itu, putra-putra Nuh di wilayah Babel atau Babylonia atau Mosul atau Kurdi (sekarang Irak) makin memadati wilayah itu. Mereka menggunakan bahasa Suryani, bahasa yang digunakan oleh Nuh.

Namun pada beberapa masa berikutnya seiring dengan berpencarnya mereka, terjadilah kekacauan bahasa. Mereka berbicara dengan kelompoknya (keluarga, suku) memakai bahasa dan ungkapannya masing-masing, yang selanjutnya diwarisi oleh keturunannya.

Kelompok pertama yang keluar dari Babel berpencar ke Utara dan ke Timur adalah keturunan Yafet bin Nuh, mereka tujuh bersaudara yaitu; Al Turk, Al Khazar, Shaqlab (Slavia), Taris, Menesk, Kumari (Ghomari), dan Shin.

Kelompok kedua adalah keturunan Ham bin Nuh, berpencar ke arah Selatan (tenggara) dan Barat, mereka juga tujuh bersaudara yaitu; Al Sind, Al-Hind (India), Zandj, Habsy (Ethiopia), Nubah dan Kan′an (bukan Kan′an yang tenggelam saat banjir).

Kelompok ketiga adalah Sam bin Nuh, mereka tetap tinggal bersama Jamm (Raja Babel), dengan bahasanya sendiri antara lain bahasa Ibrani (Hebrew-bahasa Taurat), Suriyani (bahasa Injil) dan Arab (bahasa Al Qur′an).

Mengenai bangsa Indonesia sendiri telah mengalami pecampur bauran ras. Tidak diketahui pasti apakah keturunan yang pasti dari orang-orang melayu. Ada yang mengatakan keturunan Yafets ada yang mengatakan Ham. Namun dari website islamindonesia.idmenyebutkan.

Bangsa-bangsa di Nusantara, sebagian besar merupakan hasil pembauran dari 2 komunitas ini, yaitu Proto Melayu dan Deutero Melayu. Mereka merupakan zuriat (keturunan) dari Yafet bin Nuh (Haplogroup IJK), yang berkembang menjadi Haplogroup K, kemudian memunculkan ras baru Haplogroup NO. Dari Haplogroup NO inilah, kemudian muncul bangsa Nusantara (bangsa Austronesia), yang di dalam Human Y-chromosome DNA (Y-DNA) haplogroups, dikenali sebagai Haplogroup O1a-M119. Wallahualam.

Kesimpulannya adalah berbagai suku bangsa dan ras yang ada di seluruh dunia ini berasal dari satu kelompok manusia, yaitu keturunan Nabi Nuh. Ini yang menyebabkan dunia mengenal bahwa wilayah Timur Tengah merupakan ibu dan pusat dari seluruh dunia.


Nabi Nuh memiliki 4 anak yaitu Kan'an, Yafet, Sam, dan Ham. Kan'an tewas saat terjadi banjir bah besar maka tersisalah 3 putra Nuh. Nuh mendoakan keturunan Sam menjadi nabi-nabi dan rasul. Nuh mendoakan keturunan Yafith untuk menjadi raja-raja, sedangkan dari keturunan Ham dia doakan agar menjadi abdi dari keturunan Yafith dan Sam.

Yafet adalah nenek moyang ras Yafetik, Ham menjadi nenek moyang ras Hamitik dan Sem adalah nenek moyang ras Semit. Keturunan Sam menurunkan bangsa kulit putih, Yafith menurunkan bangsa berkulit merah dan coklat, Sedangkan Ham menurunkan bangsa Kulit hitam dan sebagian kecil berkulit putih

Dari Yafet muncul bangsa Turki  Yunani, jerman, Rusia, Cina, Jepang. Dari Sam melahirkan bangsa Suryani, Aramaic, Ibrani, Arab, Persia dan dari Ham melahirkan bangsa India, Afrika, Negro, Koptik (Mesir).

Abu Hanifah ad-Dainuri menganalisis mengapa seluruh penduduk dunia yang berasal dari satu keturunan ini bisa mengalami perbedaan bahasa. “Awalnya mereka menggunakan bahasa Suriyani, tetapi ungkapan yang ada pada setiap kelompok mengalami perubahan dan akhirnya diteruskan pada generasi berikutnya,” ujarnya.

Dari tulisan ini, kita bisa memahami bahwa miliaran penduduk dunia ini berasal dari satu rahim. Maka, ironis sekali jika kita mengedepankan perbedaan yang ada karena pada hakikatnya kita semua berasal dari darah yang sama, darah nabi yang mulia.

Senin, 28 Agustus 2017

Negri Tanpa Pajak Dalam Sejarah Islam




Oleh: Ust Budi Ashari Lc

Ribut-ribut soal pajak. Pajak merupakan penopang terbesar APBN Indonesia. Pembiayaan terbesar negara ini berasal dari pajak. Sehingga negara ini sangat bergantung pada pajak untuk pembangunan dan penggajian pegawainya.

Tapi seiring dengan itu bermunculan para pegawai pajak yang kaya raya, walau hanya bergaji kecil. Lembaga pajak pun dinobatkan sebagai salah satu lembaga paling korup di negara muslim ini. Padahal disinyalir yang ditangkap baru tikus kecil. Para pemimpinnya berlaku bak pahlawan yang sedang mengusir dan membantai tikus.

Para ahli bicara. Semua memberi komentar. Kalimat paling standar pun muncul; kalau di rumah ada tikus, bunuh tikusnya jangan bakar rumahnya. Belum pernah ada yang berani sekadar berwacana: Negeri Tanpa Pajak. Walau sekadar berwacana. Tidak para ahli itu. Tidak para pengamat. Tidak para motivator yang biasa mengajak orang keluar dari kebiasaan. Tidak pemimpin agama.

Yang ada justru berbagai macam jenis pajak terus bermunculan. Pemerintah yang berhasil mengumpulkan pajak paling banyak sebagai income negara dianggap yang paling sukses. Saking liarnya wacana pajak, rakyat kecil yang hanya berjualan di sepanjang trotoar pun diwacanakan harus dipajaki. Nah, di sinilah dahsyatnya iman dan ilmu. Kalau sulit dijumpai orang yang sekadar berwacana tentang negeri tanpa pajak. Pembahasan kita ini bukan saja wacana. Bahkan merupakan iman! Dan telah teruji secara empiris!!!

Pajak, Warisan Romawi dan Persia

Dua negara adidaya itu yang mengajari tentang pajak. Berbagai macam pajak diwajibkan kepada rakyat. Tidak peduli apakah mereka tersiksa atau sekarat. Hidup semakin sulit. Sementara harta terkumpul di istana. Pantas saja, dua imperium besar itu layak dan harus ditutup. Karena kekuasaan yang dibangun di atas kedzaliman. Dan hanya Islam yang mampu menutupnya. Di zaman Khalifah adil Umar bin Khattab, keduanya berhasil tutup buku!

Berikut ini penjelasan Prof. Dr. Akram Dhiya’ dalam ‘Ashr al Khilafah Ar Rasyidah tentang Romawi,

“Adapun keadaan ekonominya, riba dan penimbunan adalah merupakan asas aturannya.Kaisar Heraklius mewajibkan pajak-pajak baru terhadap penduduk wilayah-wilayah yang berada di bawah kekuasaan Romawi, untuk menutup hutang besar pembiayaan perang dengan Persia.”

Selanjutnya, Akram menjelaskan dampak pajak-pajak yang semakin membuat income negara semakin besar tetapi membuat rakyat semakin sengsara,

“Emperium Bizantium mengalami penurunan drastis disebabkan oleh semakin besarnya berbagai pungutan dan pajak. Penurunan pada aktifitas bisnis, diabaikannya sektor pertanian dan semakin berkurangnya bangunan-bangunan.”

Akram menukil tulisan Alfred J. Butler dari bukunya Arab Conquest of Egypt sebagai penguat hal tersebut,

“Cukuplah untuk menjelaskan bagaimana Emperium Romawi mengatur wilayah-wilayahnya dengan melihat tulisan Butler tentang pengaturan Mesir:

(Romawi di Mesir menetapkan pajak jiwa juga pajak-pajak yang jenisnya banyak sekali.)

Dia juga menjelaskan:

(Tidak diragukan lagi, pajak-pajak Romawi di luar kemampuan masyarakatnya. Dijalankan tanpa mempedulikan asas keadilan.)

Dia kembali menjelaskan:

(Pemerintahan Romawi di Mesir hanya memiliki satu tujuan yaitu mengumpulkan harta sebanyak-sebanyaknya dari rakyat untuk pundi-pundi bagi para penguasa.)

Akram juga menukil literatur lain tulisan William J. Durant sebagai penguat:

(Bahkan masyarakat asli Romawi sendiri merasa keberatan terhadap pajak-pajak tersebut, khususnya para petani yang terpaksa menjual tanah-tanah mereka untuk membayar pajak dan kemudian pergi meninggalkan kotanya.)

Keadaan ketika masyarakat tercekik oleh pajak yang digunakan untuk pesta para penguasa, membuat mereka berlari ketika ada alternatif lain. Apalagi yang datang bukan buaya sebagai pengganti singa. Benar-benar generasi cahaya.

Saat Amr bin Ash memimpin penaklukan Mesir, dia menjumpai masyarakat Mesir justru menyambut dengan baik kehadiran muslimin. Apalagi mereka telah mendengar keadilan muslimin begitu terkenal di seluruh dunia.

Amr bin Ash berangkat dari Paletina, masuk ke Mesir melalui Rafah, menuju Arisy terus ke Farma berikutnya Kairo dan Iskandariyah.

DR. Ali Ash Shalaby berkata,

“Amr maju (masuk Mesir) ke arah barat, dia tidak menemui pasukan Romawi kecuali setelah sampai di wilayah Farma. Adapun sebelum wilayah itu, masyarakat Mesir menyambutnya ucapan selamat datang dan kegembiraan.”

Sebenarnya ini ancaman bagi negeri manapun. Masyarakat yang sudah muak dengan pajak yang semakin menyulitkan dan para penguasa yang berpesta, mereka akan segera menumpahkan kesetiaannya bagi kekuatan yang membebaskan mereka dari perpajakan. Untuk itulah setelah Amr bin Ash berhasil membuka Mesir, dia resmi mengumumkan ditutupnya pajak. Dan begitulah diberlakukan di seluruh dunia kekhilafahan saat itu.

Penghapusan Pajak di Pemerintahan Nuruddin Az Zenky

Nuruddin Az Zenky adalah seorang penguasa muslim yang hebat. Menegakkan aturan Islam di masyarakat. Menjaga keutuhan negara dari berbagai serangan; baik dari sekte-sekte sesat dan pasukan salib. Dialah yang berhasil menyatukan kembali Syam yang terkoyak karena perpecahan dan akhirnya lemah di hadapan musuh Islam. Negara menjadi tempat yang nyaman untuk beraktifitas ekonomi. Keamanan, kemakmuran, berawal dari keadilan dan jihad Nuruddin Mahmud Az Zenky. DR. Ali Ash Shalaby menulis buku:

عصر الدولة الزنكية

ونجاح المشروع الإسلامي بقيادة نور الدين محمود

الشهيد في مقاومة التغلغل الباطني والغزو الصليبي

(Pemerintahan Zenky Keberhasilan Gerakan Islam dipimpin Nuruddin Mahmud Asy Syahid menghadapi Kebatinan dan Perang Salib)



Salah satu konsep Nuruddin Az Zenky membangun keadilan, kebesaran dan kemakmuran negara adalah dengan dihilangkan semua bentuk pajak dan pungutan. Seluruh wilayahnya; Syam, Jazirah Arab, Mesir dan lainnya tadinya harus mengeluarkan pajak dengan besaran hingga mencapai 45%. Pengumuman resmi kenegaraan disampaikannya di seluruh wilayah, di masjid-masjid. Inilah yang dibacakan oleh Nuruddin di Mosul tahun 566 H di hadapan masyarakat:

وقد قنعنا من الأموال باليسير من الحلال، فسحقا للسحت، ومحقاً للحرام الحقيق بالمقت، وبعداً لما يبعد من رضا الرب، وقد استخرنا الله وتقربنا إليه بإسقاط كل مكس وضريبة في كل ولاية لنا بعيدة أو قريبة ومحو كل سنة سيئة شنيعة، ونفي كل مظلمة فظيعة وإحياء كل سنة حسنة .. إيثاراً للثواب الآجل على الحطام العاجل

“Kami rela dengan harta yang sedikit tapi halal, celakalah harta haram itu, sungguh celaka. Jauh dari ridho Robb. Kami telah istikhoroh kepada Alah dan mendekatkan diri kepada Nya dengan menghapus segala bentuk pungutan dan pajak di semua wilayah; yang dekat ataupun yang jauh. Menghilangkan semua jalan buruk, meniadakan setiap kedzaliman dan menghidupkan setiap sunnah (jalan) yang baik...lebih memilih balasan di kemudian hari di bandingkan kehancuran yang segera.”

Tak hanya membacakan resmi keputusan baru negara di setiap wilayahnya. Tetapi Nuruddin juga memohon kepada para khatib-khatib di masjid-masjid untuk menyampaikan permohonan maaf negara atas pungutan dan pajak yang selama ini diambil.

Pemerintahan Nuruddin Zenky selanjutnya memberikan ancaman hingga hukuman mati bagi siapapun pejabat yang masih melakukan pungutan atau pajak.

Pasti kemudian muncul pertanyaan: dari mana, negara membiayai semua kegiatannya.

Islam mempunyai jawaban yang sangat lengkap. Sumber pemasukan negara yang ditetapkan Islam halal dan berkah. Kehalalan dan keberkahan lah yang membuat negara justru menjadi lebih banyak pemasukannya.

Tulisan ini belum membahas detail masalah itu. Dan justru di sinilah pentingnya para ulama hari ini menyuguhkan konsep jelas dan detailnya.

Tetapi mari kita dengarkan hasil global yang diperoleh oleh pemerintahan Nuruddin.

DR. Ali Ash Shalaby menjelaskan,

“Hasil yang lazim setelah itu, masyarakat menjadi lebih giat untuk bekerja. Para pebisnis mau mengeluarkan harta-harta mereka untuk terus berbisnis. Pungutan yang sesuai dengan syariat justru berlipat-lipat lebih banyak dibandingkan pungutan haram.”

Kemudian dia menukil kalimat Ibnu Khaldun:

“Perlakuan tidak baik terhadap harta masyarakat, akan melenyapkan harapan mereka dalam mengembangkan harta mereka. Karena mereka sadar, ujungnya uang mereka akan hilang dari tangan. Jika ini terjadi, maka mereka akan cenderung menahan diri untuk berkarya. Tergantung seberapa besar kedzaliman terhadap mereka, sebesar itulah mereka menahan diri dari pengembangan harta. Maka rugilah pasar-pasar, gedung-gedung dan rusaklah keadaan.....kedzaliman terhadap harta masyarakat, kehormatan, darah dan rahasia mereka menyebabkan keguncangan dan kerusakan sekaligus. Negara pun runtuh dengan cepat."

Hasil baik dari penghapusan pajak yang sering tidak diduga di zaman egois seperti ini adalah peran orang-orang kaya terhadap masyarakat miskin. Terbentuklah masyarakat yang saling menanggung dan menjamin seperti yang terjadi di pemerintahan Nuruddin Zenky. Hal ini mereka lakukan karena meneladani pemimpin negara sekaligus mengharap balasan dari Allah. Sehingga bermunculanlah swadaya untuk membangun sekolah-sekolah, masjid-masjid, rumah-rumah yatim dan sebagainya.

So, solusi itu memang hanya ada di Islam.

Negeri tanpa pajak bukanlah wacana. Negeri tanpa pajak adalah solusi pembangunan yang benar-benar membangun.

Kamis, 11 Mei 2017

ILMU FALAQ BUMI DATAR


Repost
Oleh:Rizal Pahlevi


Ditinjau dari segi asronomi, sistem penanggalan masehi didasarkan pada perputaran bumi mengelilingi matahari (kalender Julian-Gregorian), sedangkan kalender hijriyyah dihitung beradasarkan perputaran bulan dalam mengelilingi bumi.Dalam sejarahnya kalender Julian-Gregorian ini memilki kelemahan untuk menentukan jumlah hari dalam satu tahun yang mengakibatkan terjadinya kesalahan penentuan jumlah hari.Oleh karena itu penulis berinisiatif untuk menganjurkan pemakaian kalender qomariyyah yang dalam sejarahnya belum pernah terjadi kesalahan untuk menentukan jumlah hari dalam 1 tahun.
penulis mengangkat metode FE dikarenakan dengan konsep ini yang perhitungannya berdasarkan kala revolusi bulan selalu cocok dengan metode rukyah dan penanggalan tahun berdasarkan metode ini dalam sejarahnya tidak pernah melenceng satu hari pun.Lain halnya dengan konsep GE yang perhitungan kalender satu tahun berdasarkan kala revolusi bumi yang dalam sejarahnya sering melenceng dalam menentukan masa satu tahun.

Dengan konsep FE dan digabungkan dengan rumusan fisika absolutivitas yang merupakan karya penulis terdahulu yang disusun menjadi sebuah aplikasi computer yang dapat digunakan sebagai metode hisab baru yang lebih akurat, maka perlu diketahui parameter yang menjadi alasan mengapa aplikasi FE ini sangat diperlukan untuk membuat sebuah konsep untuk menambah akurasi dalam metode hisab yaitu sebagai berikut :

1. Percobaan jarak bumi-matahari saat siang bolong berdasarkan acuan FE.

Berdasarkan konsep trigonometri maka jarak bumi-matahari dapat ditentukan dengan eksperimen yang dilakukan penulis berikut :

Dengan jarak kasar Magelang-Pontianak = 946 km, maka jarak bumi-matahari secara kasar adalah : BM = MP x tan0 (baca: teta)
Ket :
BM : jarak bumi-matahari
MP : jarak Magelang-Pontianak
Diperoleh jarak BM adalah 4915 km.


2. Eksperimen Zetetic Astronomy


Jika bumi dengan jari-jari mendekati 6400 km maka berdasarkan eksperimen dengan teropong dan sinar laser akan didapatkan kelengkungan bumi sekitar 5 km dari pandangan, akan tetapi hasil eksperimen membuktikan tidak adanya kelengkungan bumi secara absolut.

3. Teori Absolutivitas (karya penulis)

Teori berasal dari modifikasi rumus kesetaraan massa dan energi yaitu ?=??2akan tetapi berbeda konsep dalam c nya dan juga teori ini lebih menitikberatkan pada geosentris yaitu bumi sebagai pusat dan diam (dipakai juga pada kaidah flat earth).Dengan demikian, yang menjadi acuan perhitungan dalam perhitungan kalender adalah pergerakan matahari, bulan dan bintang (Hisab Urf).Berikut ini beberapa metode hisab/falaq :

Hisab Urfi “Urfi” berarti kebiasaan atau kelaziman (Farid Ruskanda, 1995: 17). Hisab Urfi adalah hisab yang melandasi perhitungannya dengan kaidah-kaidah sederhana. Pada system hisab ini, perhitungan bulan qomariah ditentukan berdasarkan umur rata-rata bulan sehingga umur bulan dalam setahun qomariah barvariatif diantara 29 dan 30 hari. Pada system hisab urfi ini, bulan yang bernomor ganjil dimulai dari bulan Muharram berjumlah 30 hari, sedangkan bulan yang bernomor genap dimulai dari bulan Shafar berjumlah 29 hari. Tetapi khusus bulan Dzulhijjah (bulan ke-12) pada tahun kabisat berjumlah 30 hari. Dalam hisab urfi juga mempunyai siklus 30 tahun (1 daur) yang di dalamnya terdapat 11 tahun yang disebut tahun kabisat (panjang) memiliki 355 hari pertahunnya dan 19 tahun yang disebut tahun basithah (pendek) memilik 354 hari pertahunnya. Tahun kabisat ini terdapat pada tahun ke-2, 5, 7, 10, 13, 16, 18, 21, 24, 26 dan ke-29 dari keseluruhan selama 1 daur (30 hari). Dengan demikian, periode umur bulan menurut hisab urfi adalah (11 X 355 hari) + (19 X 354 hari) : (12 X 30 tahun) = 29 hari 12 jam 44 menit, walau terlihat sudah cukup teliti, namun yang menjadi masalah adalah aturan 29 dan 30 hari serta aturan kabisat yang tidak menunjukan posisi bulan yang sebenarnya dan sifatnya hanya pendekatan saja. Oleh sebab itulah, maka system hisab urfi ini tidak dapat dijadikan acuan untuk penentuan awal bulan yang berkaitan dengan ibadah misalnya bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijjah.

Dalam ilmu fisika dijelaskan bahwa matahari sebagai pusat tata surya yang kita kenal sebagai teori heliosentris yang dipaparkan oleh Copernicus dengan anggapan bahwa matahari diam dan tidak bergerak sama sekali, dasar teori ini diperkuat oleh beberapa teori fisika yang dianggap sebagai postulat seperti teori Keppler dan teori Titius-Bode .Sedangkan teori yang kedua adalah yang kita kenal sebagai geosentris adalah teori yang memaparkan bahwa bumi yang menjadi pusat tata surya, bulan dan planet-planet lainnya termasuk matahari berputar mengelilingi bumi, sehingga bumi diam dan tidak bergerak sama sekali, teori ini diperkuat oleh beberapa ilmuwan pada abad sebelum dicetuskannya teori heliosentris. Berikut ini akan penulis paparkan beberapa landasan yang menjadi dasar pada pembuatan kalender masehi yaitu paparan yang mendukung teori heliosentris.

Sejarah mencatat bahwa awal mulanya gagasan teori heliosentris adalah sejak pemuka Yahudi menyarankan kepada Rajanya untuk menghadiahkan paketan buku ilmu filsafat ke kerajaan Islam (<13 Masehi) sehingga diterjemahkan kedalam bahasa Arab dan ilmu filsafat mulai dipelajari dalam kalangan pelajar Arab, sehingga pada abad ke-13 seorang syi'ah Nashruddin al Thusi membuat sebuah model planet al Thusi yang kemudian disebarkan pengetahuan tersebut di Maragha, kemudian pada abad ke-16 pengetahuan ini mendapat penyempurnaan dari ahli Matematika Polandia yaitu Copernicus yang kemudian didukung oleh seorang filsuf ugustine de Hippo yang naskahnya dipelajari oleh Galileo (Wikipedia).

Sedangkan penanggalan tahun bulan/qomariyah belum pernah mengalami kesalahan jumlah hari dari semenjak kemunculannya kemudian didukung dengan fakta-fakta yang telah ada seputar bumi ini diam dalam kasus ini Flat Earth sehingga yang paling tepat untuk dijadikan sumber algoritma dalam ilmu hisab modern adalah kalender bulan/qomariyah bukan kalender masehi sehingga penulis beranggapan kuat bahwa dengan hal ini dapat menyatukan persepsi ilmu hisab.



PROSPEK 

Selain dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam penyatuan persepsi ilmu hisab dalam bentuk aplikasi computer layaknya aplikasi jean meeus, juga dapat dijadikan suatu master plan proyek komunikasi tanpa satelit sehingga lebih menghemat budget Negara.

Jumat, 09 Desember 2016

G30S dan Dugaan Korupsi Kol. Soeharto

Repost bossdarwordpress.com

Beberapa tahun terakhir ini banyak profesor-profesor dan ilmuwan-ilmuwan senior Barat di bidang politik dan sosiologi yang meneliti kembali tentang G30S yang melahirkan Supersemar, 50 tahun lalu. Mereka tertarik karena ada temuan informasi-informasi baru, dari beberapa pelaku kunci, yang baru terbuka setelah 1998.

Para peneliti senior Barat itu — antara lain Anderson, McVey, Crouch, Wertheim, Roosa, Scott, Wieringa dll — tinggal di negara-negara kapitalis. Mereka bukan simpatisan komunis apalagi PKI. Mereka tak punyakepentingan politik maupun ekonomi atas kejadian-kejadian di Indonesia. Hanya karena rasa keadilannya tersentuh oleh pembunuhan massal ratusan ribu orang saat itu. Integritas akademiknya tertantang untuk menguak misteri di balik versi resmi pemerintah Orba yang — menurut kajian mereka — tidak masuk akal.

Salah satu kajian dari Profesor bidang sosiologi dan kesetaraan gender di University of Amsterdam

Perkembangan menarik lainnya adalah Laporan Intelijen yang disusun oleh gabungan CIA, NSA(National Security Agency), dan DIA (Defense Intelligence Agency) untuk Presiden AS Lyndon B. Johnson, selanjutnya dalam tulisan ini disebut “Laporan CIA“. Dokumen penting dan sensitif itu saat ini sebagiansudah boleh diakses publik, meski ada beberapa kata dan kalimat yang masih disensor.

Dokumen CIA yang kini sudah bisa diakses publik

Laporan CIA itu merupakan dokumen kredibel yangmengagetkan dan menjungkirbalikkan pemahaman kita selama ini. Teori yang dianut sebagian kalangan bahwaCIA mendalangi G30S, ternyata salah. CIA memangmerancang skenario “kudeta komunis yang dirancang untuk gagal”, tapi tak pernah mendalanginya secara langsung.

Sejak Juli 1965, CIA menjalankan “low-posture policy”dengan agak mundur dan lebih banyak jadi pengamat. Mereka kaget dan bingung sendiri dengan kejadianG30S. Kontak intensif CIA dengan TNI AD baru dimulai lagi tanggal 1 November 1965, ketika dihubungi olehBrigjen Sukendro, perwira intel di bawah MenpangadMayjen Soeharto.

Di sisi lain, dengan terbukanya dokumen-dokumenLaporan CIA itu, versi bahwa G30S adalah murni gerakan PKI seperti yang dikatakan rejim Orde Baru, juga salah. Bulan Maret dan April 1965 CIA mendesain skenario“kudeta gagal”, yakni menjebak PKI agar ada alasan untuk memberangus PKI guna menancapkan kuku Barat di Indonesia. Enam bulan sebelum G30S, Dubes Jonesmengatakan itulah satu-satunya cara yang masuk akal jika ingin menyingkirkan komunisme di Indonesia. Hal ini akan dipaparkan pada butir 4 (Manuver CIA).

Yang mengagetkan, dalam Laporan CIA tanggal 1 Oktober s.d. 22 Oktober 1965, ternyata CIA tak percaya Aidit menyetujui pembunuhan jenderal. Dalam memo internal mereka, Sekretariat Negara AS bingung mencarilogika politik dan ekonomi, mengapa parpol yang sudah di atas angin perlu melakukan subversi.

Fakta penting lain yang terungkap adalah Laporan CIAtanggal 10 Maret 1966. Adam Malik diutus Soeharto untuk melobby Dubes CIA Green agar mendukung Soeharto sebagai front man. Menurut laporan CIA itu, Adam Malik menginformasikan bahwa kubu Soeharto sudah siap dengan 22 batalyon di sekitar Jakarta untuk menyerang Soekarno secara fisik, sehari sebelum ditandatanganinya Supersemar.

Tulisan ini dibuat dengan merangkum berbagai kajian para profesor dan ilmuwan Barat, kesaksian beberapapelaku lokal, transkrip-transkrip persidangan Mahmilub, serta temuan-temuan terakhir dari laporan tiga Badan Intelijen AS (CIA, NSA dan DIA) tersebut di atas.

1. Benang Merah Tujuh Jenderal

1.1.  Dugaan Korupsi Kol. Soeharto

Peristiwa penting terkait tujuh jenderal korban G30S adalah dugaan keterlibatan korupsi danpenyelundupan yang dilakukan oleh Kol. Soehartoketika menjabat sebagai Pangdam Diponegoro. Kasus ini dilaporkan ke MBAD oleh Kol. Pranoto, yang kelak ditunjuk oleh Soekarno untuk jadi Menpangadmenggantikan A. Yani (sumber: Pranoto, “Catatan Jenderal Pranoto Reksosamodra”).

Pranoto menyebutkan penyelewengan keuangan itu berupa barter liar, monopoli cengkeh dari asosiasi gabungan Pabrik-pabrik Rokok Kretek Jawa Tengah, penjualan besi tua yang disponsori Liem Sioe Liong, Oei Tek Young, dan Bob Hassan.

Liem Sioe Liong dan Soeharto, ketika sudah jadi Presiden

Menurut Prof. R.E. Elson, PhD, peneliti dari University of Queensland, dugaan korupsi Kol. Soeharto dilakukan melalui YPTE (Yayasan Pembangunan Teritorium Empat) yang didirikannya tahun 1957. YPTE bekerjasama dengan staf Soeharto, Soejono Hoemardani, mendirikan NV Garam di Salatiga. Soejono kemudian membeli separuh saham PT Dwi Bakti. Separuh saham lainnya diambil oleh anak angkat Gatot Subroto, yaituBob Hassan dan pengusaha Sukaca.

YPTE didirikan dengan modal Rp 419.352,- dari pajak kopra dan sumbangan Persatuan Pabrik Rokok Kudus. Dalam waktu singkat, modal YPTE menjadi Rp 18 juta, atau meningkat 4300% (sumber: Elson, “Suharto: A Political Biography”). Menariknya, modus operandi bisnis lewat yayasan ini kemudian marak terjadi pada rejimOrde Baru.

1.2.  Tujuh Jenderal Pemeriksa

Ketika itu, KASAD A.H. Nasution tengah membentuk tim pemeriksaan untuk membersihkan jajarannya dari korupsi. Asisten KASAD A. Yani marah besar dengankasus dugaan korupsi Kol. Soeharto. Dugaan korupsi itu kemudian ditangani oleh tim pemeriksa MBAD yang diketuai Suprapto dengan anggota S. Parman, MTHaryono, dan Sutoyo. Namun proses hukum dihentikan oleh Wakil KASAD Gatot Subroto.

Menariknya, enam jenderal yang memeriksa dugaan korupsi itu “kebetulan” sama dengan tujuh jenderalkorban G30S. Hanya D.I. Panjaitan yang tak masuk dalam tim itu.

Akibat kasus tersebut, Kol. Soeharto dicopot jabatannya sebagai Pangdam Diponegoro, digantikan oleh Kol. Pranoto. Soeharto kemudian disekolahkan keSeskoad di Bandung.

Ketika di Seskoad, Soeharto dicalonkan menjadi Ketua Senat. Namun D.I. Panjaitan menentangnya, mengingat latar belakang Soeharto yang kurang bersih dalam kasus dugaan korupsi dan penyelundupan itu.

Dengan demikian, lengkaplah tujuh jenderal yangmenentang kasus korupsi Kol. Soeharto itu“kebetulan” sama dengan tujuh jenderal yang dijadikan target G30S.

Tujuh jenderal pemeriksa dugaan korupsi Kol. Soeharto

1.3.  Trio Intel

Catatan penting lainnya dari Kodam Diponegoro itu adalah terbentuknya trio intel Soeharto-Ali-Yoga. Soeharto (ketika itu Letkol) dinaikkan pangkat dan diangkat jadi Pangdam Siliwangi karena manuver Ali Murtopo dan Yoga Sugama menyabot Kol. Bambang Supeno, yang pengangkatannya hampir ditandatangani Presiden (sumber: Soebandrio, “Kesaksianku Tentang G30S”).

Keterkaitan trio ini terus berlanjut. Ketika Soeharto menjabat sebagai Pangkostrad, ia menarik pulang Yoga Sugama dari tugasnya sebagai Atase Militer di Yugoslavia, dan mengangkatnya jadi Kepala Intelijen Kostrad. Menurut Kepala Badan Pusat Intelijen Soebandrio, Soeharto sengaja membentuk jaringan intel sendiri untuk menyabot kebijakan-kebijakan Soekarno, antara lain soal Ganyang Malaysia yang akan dibahas pada butir 3.1 (Sabotase Petinggi Kanan).

Pangkostrad Mayjen Soeharto

Trio Soeharto-Ali-Yoga ini juga membentuk jaringan dengan Kol. George Bensonintel senior CIA yang ditempatkan sebagai penasehat civic action di Kedubes AS dari tahun 60an hingga 70an. Dari jaringan ini Ali-Yoga dapat memperoleh banyak informasi intelijen asing. Hal ini akan dibahas lebih lanjut pada butir 4 (Manuver CIA).

2. Segitiga PKI-AD-Soekarno

2.1. Realitas Politik

Sentra kekuatan politik pasca Dekrit Presiden 1959 bertumpu pada tiga pilar: PKI, Angkatan Darat (AD) danSoekarno. Ketika itu, PKI adalah parpol legal denganbasis massa jutaan orang sampai ke pelosok-pelosok daerah. Kalkulasi politik saat itu, jika dilakukan Pemilu lagi setelah 1955, besar kemungkinan PKI akan menang. Oleh sebab itu Soekarno menjalankan politik Demokrasi Terpimpin. Tak ada lagi Pemilu, antara lain untuk menjaga keseimbangan agar PKI tidak jadi besar sendirian.

Di sisi lain, AD sering mengirim perwira untuk belajar di AS dan menjalin koneksi di sana. Kondisi ini dipergunakan oleh Pemerintah AS untuk menciptakanagen-agen “pro-Barat” untuk melawan komunisme (Blok Timur). Untuk itu, AS memberi bantuan pelatihan, memberi sumbangan, menjualpersenjataan, serta memberi bantuan keuangan (sumber: Dr. Peter Dale Scott, “The United States and the Overthrow of Sukarno”, 1965-1967).

Satu-satunya kekuatan politik yang mencegah AD dan PKI saling cakar-cakaran adalah pilar ketiga, yakniSoekarno sebagai penyeimbang. Realitas politik saat itu membuat Soekarno, mau tidak mau, harusmerangkul PKI, parpol yang kemungkinan besar akan menang jika ada pemilu. Di sisi lain, Soekarno jelas harusmerangkul AD. Ia membutuhkan kedua kekuatansayap kiri dan sayap kanan, yang merupakan realitas politik saat itu, untuk menjalankan misi-misinya, seperti New Emerging Forces (NEFO), Ganyang Malaysia, dll.

Demokrasi Terpimpin

2.2. Jenderal Pro-Barat

Ketika itu, baik di AD, AU maupun AL, terdapat 3 golongan perwira tinggi, yaitu golongan yang berorientasi kiritengah, dan kanan. Di AD, parapimpinan Komandonya kebanyakan kanan antikiri. Menpangad A.H. Nasution adalah “Golden Boy” AS yang dikenal gigih meyakinkan para pembesar di Washington tentang komitmennya melawan komunisme. Gabungan Kepala-kepala Staf AS memberi bantuan untuk ADpada 1958 sebagai dukungan agar Nasution dapat melaksanakan rencananya untuk mengendalikan kaum komunis (sumber: Scott, “United States and the Overthrow of Sukarno”, hlm 246).

Maka terjadilah peristiwa 1960 dimana AD haluan kanan, melalui Sukendro, memberantas PKI pada Juli-September 1960, yang berujung pada desakan perwira-perwira pro-Barat terhadap Nasution agar melakukankudeta pada Soekarno (sumber: CIA – Indonesia, 1965, hlm 190-191). Soekarno segera menghentikan gerakan ini, dan “mengasingkan” Sukendro selama 3 tahun untuk studi di University of Pittsburgh.

Sepak terjang Nasution yang “militan Barat” membuat Soekarno — yang dikenal anti nekolim — menjadi gerah. Presiden mengganti posisi Nasution sebagai Menpangad dengan A. Yani. Nasution ditempatkan sebagai Kepala Staf ABRI, yang hanya mengurus administrasi tanpa pasukan. Dengan kata lain, tahun 1962 Nasution masuk kotak, tapi tetap dimuliakan (naik jadi Ka Staf ABRI). Yani kemudian mengganti beberapa Pangdam yangpro-Nasution. Sejak itu, friksi yang tajam antaraNasution dan Yani diketahui banyak kalangan termasuk di luar AD (sumber: Soebandrio, “Kesaksianku tentang G30S”).

Yani dikenal antikomunis. Ia pun dikenal pro-Barat, memiliki hubungan yang sangat erat dengan penasehatcivic action Kol. George Benson (sumber: B. Evans, “Influence of the United States Army,” hlm 28-29). Tapi setidaknya, di mata Soekarno, Yani kooperatif dan tidak sefrontal Nasution. Yani dikenal loyal terhadap Soekarno, meski tak selalu sependapat dengan kebijakan-kebijakannya. Yani sering disebut-sebut sebagai “Jenderal Kesayangan Bung Karno“.

A. Yani, “Jenderal Kesayangan Bung Karno”

 2.3. Embrio “Dewan Jenderal”

Sekitar 1963, Menpangad Yani membentuk kelompok pemikir (kolega AS menyebutnya “brain trust”) yang terdiri dari Jend. Suprapto, Jend. Haryono, Jend. S. Parman, dan Jend. Sukendro yang ia tarik pulang dari “pengasingan” di AS. Mereka juga bertindak selaku “wanjakti” (istilah sekarang), menentukan kepangkatan di jajaran AD. “Kelompok rahasia” ini kemudian didesas desuskan orang sebagai “Dewan Jenderal” (sumber: CIA, Indonesia – 1965).

Jika kita melihat susunannya, empat jenderal brain trustitu (termasuk Yani diluar Sukendro) sama dengan “Dewan Jenderal” target korban G30S. Tapi tidak menjawab pertanyaan mengapa Sutoyo, Panjaitan danNasution juga jadi target. Dan tidak menjawab pertanyaan mengapa Sukendro tidak jadi target.

3. Ganyang Malaysia

Peristiwa kunci yang menjadi triger G30S danSupersemar, yang jarang disinggung kaitannya, adalah kebijakan Ganyang Malaysia. Memang Malaysia yangcari gara-gara duluan, melanggar perjanjian batas wilayah yang ditandatangani dengan Indonesia di Manila. Berbagai upaya damai lewat perundingan dilakukan RI, tapi tak digubris Malaysia. Soekarno berang dan menuding Malaysia sebagai boneka Inggris, anteknekolim.

Soekarno inspeksi pasukan

3.1. Sabotase Petinggi Kanan

Di luar dugaan, dan mungkin tak banyak orang tahu,Komando AD — yang sebelumnya sangat mendukung dan jadi Panglima dalam Pembebasan Irian Barat — ternyata tidak mendukung kebijakan Ganyang Malaysia. Pasalnya, para jenderal pro-Barat tidak menghendaki perang dengan Inggris (sumber: Sundhaussen, “Road to Power”, hlm 188).

Tapi pembangkangan ini tak dilakukan terang-terangan. Di depan Soekarno, AD mendukung dan menempatkanMayjen Soeharto sebagai Wakil Panglima Kolaga, di bawah Panglima Omar Dani.

Tapi di belakang Soekarno, AD melakukan sabotaseyang meliputi dua hal: di lapangan dan di jalur diplomatik. Di lapangan, Soeharto selaku Wakil Panglima menentukan penempatan personil dan persenjataan untuk operasi Ganyang Malaysia. Sesuai misi sabotase dari MBAD, Soeharto memperlambatkegiatan pengiriman pasukan, membiarkan pasukan-pasukan di dekat perbatasan Malaysia terus meneruskekurangan personil dan perlengkapan, serta tidak diberi kapal-kapal pengangkut sehingga mereka tak dapat menyerbu Malaysia (sumber: Sundhaussen, “Road to Power”, hlm 189 dan J. A. MacKie, “Confrontation”, hlm 214).

Di jalur diplomatik, MBAD menugaskan Soeharto untuk mengirim agen-agen intel (koneksi Ali-Yoga) untuk menghubungi para pejabat tinggi Malaysia dan Inggrisguna meyakinkan mereka bahwa AD tak menghendaki perang (sumber: ibid.).

3.2. Bantuan dari RRC

Di tengah percaturan Perang Dingin, RRC menawarkanbantuan peralatan militer kepada RI untuk 40 batalyon. Peralatannya lengkap, mulai dari senjata manual, otomatis, tank dan kendaraan lapis baja. Semua itu gratis dan tanpa syarat. Tawaran RRC disampaikan melalui jalur resmi diplomatik, yakni Menlu. Para pemimpin China sangat gembira ketika dikabari bahwa Bung Karno menerima tawaran tersebut, meski ia belum menentukan kapan direalisasikannya (referensi disini).

Soekarno dan Mao Tse Tung

3.3. Keluar dari PBB

Kalangan Barat kuatir jika Malaysia jatuh ke tangan Indonesia. Peta kekuatan Barat-Timur di Asia Tenggara bisa berubah total. PBB membuat manuver politikdengan mengangkat Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Hal ini membuat Bung Karno marah dan memutuskan Indonesia keluar dari PBB tanggal 7 Januari 1965.

Bung Karno mengkritisi PBB yang cuma jadi perpanjangan tangan nekolim 

4. Manuver CIA

4.1. Skenario Presiden Boneka

Dubes AS untuk Indonesia saat itu, Howard Jones, merupakan tokoh yang bersahabat karib denganSoekarno. Adalah Dubes Jones yang mendekatkanPresiden Soekarno dengan Presiden J.F. Kennedy, yang akhirnya akrab secara ideologis maupun personal. Saking simpatinya, Dubes Jones menulis buku berjudulIndonesia The Possible Dream. Ia meyakinkan pihak AS bahwa Soekarno masih sangat dicintai dan memilikilegitimasi yang kuat di Indonesia. Upaya mendongkel Soekarno lewat cara-cara kasar seperti yang terjadi tahun 1960 lewat Sukendro-Nasution tak akan berhasil.

Buku “Indonesia The Possible Dream” karya Dubes Jones

Maret 1965, Dubes Jones mengusulkan, agar dapat berhasil di Indonesia, kudeta harus diberi kedok yang sebaliknya: usaha untuk menyelamatkan PresidenSoekarno. AD harus tampil sebagai penyelamat Soekarno dan bukan sebagai penggali kuburnya. Dewan Keamanan Nasional AS memahami bahwapemberantasan PKI harus “bisa dibenarkan secarapolitik dari sudut kepentingan Indonesia sendiri”(sumber: “American-Indonesian Relations,” presentasi oleh Howard P. Jones kepada Chiefs of Mission Conference, Baguio, Filipina).

Soekarno“I am very much attached to Ambassador Jones. He understands me.”

Dari situ timbul ide untuk pura-pura menyelamatkan Soekarno dan kemudian mendudukkannya sebagaipresiden boneka, mengingat Proklamator itu masih dicintai rakyatnya.

4.2. Skenario “Kudeta Gagal”

Sampai bulan April 1965, Dubes Jones sendirimeragukan bahwa PKI akan melakukan kudeta (agar ada alasan bagi AD untuk memberantasnya). “PKIberada dalam posisi yang terlalu baik lewat taktik kerjasamanya dengan Soekarno dewasa ini,” katanya(sumber: ibid.).

Strategi kemudian berkembang jadi skenario “kup PKI prematur” yang “sengaja dirancang untuk gagal” sehingga memberi “kesempatan yang sah dan memuaskan bagi AD untuk menghancurkan PKI dan membuat Soekarno sebagai tawanan niat baik AD”(sumber: Neville Maxwell, peneliti Inggris, Journal of Contemporary Asia 9 no. 2, 1979).

4.3. Ganti Dubes

Juli 1965, Dubes Jones yang dekat dengan Soekarno diganti dengan Dubes Marshall GreenTop Executive CIAdi bidang subversif. Sebelumnya, Green ditugaskan di Korsel dan sukses membantu kudeta militer JenderalPark Chung Hee. Green diberi wewenang untukbersikap lebih keras terhadap Soekarno.

Dubes Green dan Soeharto

Seiring dengan itu, AS menjalankan “low-posture policy”dengan mengurangi peran intelijen mereka, termasuk pengurangan personil Kedubes AS besar-besaran, sebagai antisipasi kemungkinan chaos dan demonstrasi, sekaligus agar rencana konflik AD dengan PKI tampak seperti persoalan domestik (sumber: Bunnel, “American Low-Posture Policy, hlm 50).

Berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa AS memang merancang skenario “kudeta komunis yang gagal” agar ada alasan bagi ADuntuk menyerang PKI. Tapi belum sampai pada detailaction plan. Tak sulit membayangkan bahwa ide tentang “kudeta gagal” — yang gencar disosialisasikan olehDubes Jones di kalangan diplomat asing itu — juga disalurkan ke aliansi lokal lewat penasehat civic action,Kol. George Benson, figur yang dihormati dan dikagumi ibarat mentor bagi para perwira intel, termasuk Ali-Yoga.

Artikel mengenang Kol. George Benson di Jakarta Post

Setelah itu, CIA mengurangi perannya lewat taktik “low-posture policy”. Sehingga, seluruh rentetan peristiwa sejak Juli s.d. 31 Oktober 1965 adalah murni gerakan lokal ibarat “bola liar”. Dari berbagai data yang tersedia, CIA tidak merancang detail sampai bagian yang paling sulitisu apa yang bisa membuat PKI mau lakukan kudeta.

5. Isu Dewan Jenderal

5.1. Angkatan Kelima

Kembali pada situasi Konfrontasi. Seperti telah dikemukakan pada butir 3.1, pimpinan Komando AD tidak mendukung operasi Ganyang Malaysia, disebabkan para elite yang pro-Barat tak ingin perang dengan Inggris. Meski secara formal mendukung, namun di lapangan justru menyabot, serta membina relasi intel dengan pemerintah Inggris dan Malaysia.

Karena kurangnya dukungan AD terhadap Ganyang Malaysia, serta melihat tawaran bantuan peralatan militer dari RRC seperti diuraikan pada butir 3.2, Soekarno bermaksud membentuk “Angkatan Kelima”. Ia sebenarnya tak pernah menjelaskan apa dan siapa yang dimaksud dengan Angkatan Kelima. Jika dilihat dari Surat Keputusan Presiden, tampaknya yang dimaksud Angkatan Kelima adalah pasukan sukarelawan, dari kalangan mana saja.

Keppres tentang Aksi Sukarelawan

Namun, dalam suasana saling curiga antara 2 pilar kekuatan AD dan PKI, pihak AD berkesimpulan bahwa Angkatan Kelima adalah buruh dan tani yangdipersenjatai RRC. Hal ini yang kemudian, di era Orde Baru, berkembang jadi pemutusan hubungan diplomatik dengan RRC, dilanjutkan dengandiskriminasi WNI keturunan Cina menjadi “warga kelas dua”: nama harus diganti, KTP ditandai, karir di birokrasi dibatasi, hari raya tak boleh dirayakan, dll.Diskriminasi yang terus berlanjut selama puluhan tahun di rejim Orba.

Padahal sebenarnya, RRC tidak “diam-diam mempersenjatai PKI”, melainkan menawarkan bantuan peralatan militer kepada pemerintah RI secara resmi lewat jalur diplomatik (Menlu). Penggunaanya untuk operasi Ganyang Malaysiabukan untuk kudeta atauperang saudara dengan AD. Jumlah persenjataannya juga untuk 40 batalyon saja, bukan untuk jutaan orangseperti yang kemudian dipropagandakan.

Menpangad Yani menolak pembentukan Angkatan Kelima. Hubungan AD semakin merenggang dengan Presiden. Sementara, di sisi lain, friksi ini membuat PKI jadi semakin merapat ke Presiden. Dari situ timbul isu adanya “beberapa jenderal yang tidak puas dengan Presiden akan melakukan kudeta”. Isu ini menyulut kubu pro-Soekarno, baik di kalangan PKI, angkatanmiliter lain, termasuk faksi perwira-perwira AD yangpro-Soekarno.

Ketidaksukaan kelompok kiri terhadap kelompok kanan bahkan sampai ke masalah pribadi. Mereka menyorotigaya hidup Yani cs yang mereka anggap kebarat-baratan dan borjuis. Sehingga, timbul istilah “kabir” (kapitalis birokrat). Juga sebutan-sebutan kebencian lain seperti “jenderal antek CIA” yang akan “menggulingkan Pemimpin Besar Revolusi”. Dari situlah isu “Dewan Jenderal” menjadi panas.

5.2. Dokumen Gilchrist

Bersamaan dengan itu, terbit apa yang disebut sebagai Dokumen Gilchrist. Sir Andrew Gilchrist adalah Dubes Inggris sekaligus agen British Special Operations Executive. Pada sebuah demo di rumah Bill Palmer (agen CIA), ditemukan telegram dari Gilchrist bahwaPemerintah Inggris akan menggulingkan Soekarnolewat our local army friends.

Dubes Inggris Sir Andrew Gilchrist

Dokumen tersebut kemudian sampai di meja Kepala Badan Pusat Intelijen Dr. Soebandrio, diantar oleh seorang kurir yang mengaku bernama Kahar Muzakar,tanpa identitas dan alamat.

Sebenarnya, jika diteliti, besar kemungkinan dokumen Gilchrist itu palsu. Ada beberapa grammatical error yang elementer, yang tampaknya mustahil ditulis oleh seorang diplomat ulung yang piawai memainkan kata seperti Sir Andrew Gilchrist. Dari tatabahasanya, terlihat bahwa yang menulis “dokumen Dubes Inggris” itu bukan orang Inggris.

Salinan Dokumen Gilchrist. Tanda [sic] di bagian grammatical errorKejanggalan kedua, dokumen itu ditemukan bukan hasil kelihaian intel pemerintah, melainkan ditemukan olehdemonstran (dimana banyak orang punya kesempatan untuk menyusupkannya). Ketiga, dokumen itu diantar ke meja Kepala Badan Pusat Intelijen Soebandrio oleh kuriryang tak jelas. Sangat mencurigakan sebenarnya.

Namun Soebandrio percaya dan membawa dokumen Gilchrist ke Presiden. Menurutnya, Presiden kaget membaca dokumen yang provokatif itu. Soekarno berkali-kali menanyakan, apakah dokumen itu asli. Kepala Badan Pusat Intelijen itu mengatakan bahwa ia telah mengecek lewat intel-intelnya dan meyakinibahwa dokumen itu asli. Soekarno kemudianmemanggil jajaran tinggi angkatan bersenjatanya. Semua hadir, kecuali Menpangau Omar Dani yang tengah bertugas di front Malaysia.

Tanggal 22 Mei 1965, di rapat Presiden dengan para Panglima itu Menpangad Yani menjelaskan bahwamemang ada yang disebut dengan Dewan Jenderal, tapi untuk urusan penilaian kepangkatan, bukan untukkudeta. Hal ini mengacu pada kelompok brain trust CIA yang dijelaskan pada butir 2.3.

5.3. Pemicu Penculikan Dewan Jenderal

Melihat besarnya kemungkinan bahwa Dokumen Gilchrist itu palsu, bisa disimpulkan bahwa yang terjadi sebenarnya adalah taktik disinformasi. Provokasi subversif semakin bertambah, lewat isu bahwa Soekarno sakit keras, untuk menimbulkan suasana genting seolah Dewan Jenderal akan kudeta pada Hari ABRI, 5 Oktober 1965.

Tanggal 26 September 1965 beredar isu adanyarekaman suara rapat Dewan Jenderal. Dikatakan bahwa rekaman itu adalah hasil rapat Dewan Jenderal di Akademi Hukum Militer tanggal 21 September 1965, berisi susunan Kabinet Dewan Jenderal setelah mengkup Soekarno tanggal 5 Oktober 1965. Isi Kabinet tersebut, antara lain A.H. Nasution (Perdana Menteri),A. Yani (Waperdam/Menhan), M.T. Haryono (Menlu),Suprapto (Mendagri), S. Parman (Menkeh), dll.

Supaya lebih panas, disebut-sebut bahwa yang bacarencana susunan Kabinet pasca kup 5 Oktober di rekaman itu adalah “suara Jend. S. Parman”. Digosok lagi isu bahwa rekaman itu sudah sampai ke tangan Presiden.

Yang membawa rekaman suara itu adalah Muchlis Bratanata dan Nawawi Nasution dari NU, serta Sumantri dan Agus Herman Simatupang  dari IPKI.

Sebenarnya, jika dipikir dengan jernih, bagaimana mungkin rekaman rapat rahasia Dewan Jenderal berisirencana kudeta dibawa-bawa oleh 4 orang sipil. Mengapa pula Dewan Jenderal rapat rahasia di Akademi tempat prajurit belajar. Belum lagi susunan Kabinetnya, berisi jenderal AD semua seolah tak memikirkan realitas politik di Indonesia. Tapi panasnya suhu politik saat itu, tampaknya, membuat banyak pihak begitu mudah dikompori.

Isu rekaman suara ini terungkap di Mahmilub nantinya, namun barang buktinya tak pernah ada. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa rekaman suara Dewan Jenderal ini pun palsu. Rekaman yang diedarkan tanggal 26 September itu adalah pemicu terakhir untuk provokasi berikutnya: culik Dewan Jenderalsebelum kuptanggal 5 Oktober.

Di persidangan Mahmilub terungkap pula bahwa rencana awalnya Dewan Jenderal itu ditangkap untukdihadapkan ke Presiden. Keputusan nantinya diserahkan ke Presiden. Semacam tekanan politik berbau anarkis seperti peristiwa penculikan Rengasdengklok untuk minta ketegasan Soekarno-Hatta lakukan Proklamasi. Menurut para saksi pelaku di Mahmilub, rencana awalnya adalah menculik hidup-hidup, bukan rencana pembunuhan jenderal (sumber: Transkrip Mahmilub, persidangan Sudisman, tanggal 7 Juli 1967).
Bersambung...

Sabtu, 27 Februari 2016

Kekritisan Pemuda Kepada Tujuan Hidupnya

   Kesadaran manusia bisa dicapai dengan cara berpikir, dan mentafakuri hidup, apakah hanya sekedar ada hidup di Dunia ini, dan benar- benar tidak meyakini Adanya Tuhan, Siapa Tuhan, Apa tujuan Tuhan menciptakan mereka.
kesalahan terbesar manusia ketika pikirannya terdoktrin dengan kondisi lingkungan yang tidak mengenal Aturan Tuhan, apalagi meyakini Hukum Tuhan tidak pantas diterapkan didunia ini.

Apalagi Pemikiran Ini tertimpa pada Muslim, Naudzubillah, secara Tidak Langsung Memberhalakan sesuatu yang sama persis terjadi dimasa Lampau, Tuhan Hanya Dijadikan icon pencipta Alam semesta, tapi tidak untuk sebagai Illah (totalitas beribadah).

Dan menerapkan ideologi yang sejarah munculnya dari kaum eropa yang memberontak pada agama, akibat keabsolutan hukum tuhan diberikan kewenangan kepada Agamawan (paus), dan penyalahgunaan kekuasaan menjadikan tokoh agamawan, bangsawan dan raja menjadikan kaum proletar dan ilmuan eropa semakin menderita.

Zaman Renaissan muncul, ketika kaum Ilmuan Eropa meRevolusi pemikiran mereka, bahwa penyebab penderitaan mereka pada zaman The Dark Ages, ketika mereka menerapkan Teokrasi, paus adalah wakil Tuhan ,jadi wakil tuhan tidak pernah salah dan para paus diakui haknya untuk mengampuni dosa manusia, di dalam islam tak ada seorang pun berhak memberikan ampunan terhadap dosa orang lain.
Karena itulah tidaklah tepat jika konsep politik dalam islam, yang diterapkan selama ratusan tahun, yakni konsep khilafah, di sebut sama dengan istilah dalam ajaran nasrani yaitu theokrasi.

Berbagai penyelewengan penguasa agama dan pemberontakan tokoh tokoh agama eropa kepada kekuasaan gereja yang mengklaim sebagai wakil Tuhan menunjukkan bahwa konsep infallible (tidak dapat salah)dari gereja sudah tergoyangkan.

Pemberontakan demi pemberontakan terus berlangsung, sehingga dunia kristen eropa kemudian terbelah menjadi dua bagian besar, katholik dan protestan. Beratus tahun kedua agama ini bersaing dan saling melakukan berbagai aksi pembantaian.

Dendam masyarakat eropa terhadap keistimewaan para tokoh agama yang bersekutu dengan penguasa yang menindas rakyat semacam itu juga berpengaruh besar terhadap sikap kaum eropa dalam memandang agama.
Munculah tokoh2 pemikir eropa yang bertentangan dengan doktrin gereja, seperti Machiaveli, Descartes, John Lock, Voltaire, Montesquieu, Rousseuau dsb.. Yang melahirkan berbagai ideologi yang menjadi pilar peradaban hari ini, seperti ;Sekularisme, Liberalisme, Humanisme, Empirisme, Rasionalisme, Machiavelisme, Marxistme, Kapitalisme, Demokrasi, HAM dan Pluralisme dll..

Sungguh Aneh Ideologi2 ini yang lahir dari worldview Barat yang lahir berontak pada agama pasca Renaissan, dipakaikan kepada muslim, dengan semangat melepaskan ikatan agama dengan kehidupan, serta melepaskan Aturan petunjuk Hidup setelah Kematian.

Justru Muslim disuruh berpikir agar iya yakin dengan Tuhan dan AgamaNya, ratusan Ayat Al,qur'an mengajak Manusia Berpikir agar manusia Ma'rifatullah (mengenal Allah).

Tidakkah sebagaimana mestinya, cara berpikir muslim harusnya Hidup harus Beribadah kepadaNya, berpolitik karna beribadah, bersains karna Ingin Ma'rifatullah, belajar sejarah karna ingin menyampaikan kebenaran, bersosial karna beribadah , berekonomi karna beribadah. Hidup ini indah jika orientasi diubah dari semula memperjuangkan propaganda, klaim, berhala ideologi, menjadi Mentauhidkan Allah Sahadja.

"Dan Aku Tidak menciptakan Jin Dan Manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu".( QS Adzdzariyat 56).

Akhukum
@mukhlizhein

Refrensi;
Michael H Hart, The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History
Samuel Hutington, the clash of civilizations and the remaking of the world order
Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat
Syed M Naquiq Al Attas, Islam And Secularism
Al Ghazali, Ihya Ulumuddin

Kamis, 04 Februari 2016

Kritik Islam Terhadap Teori-Teori Dasar Kapitalisme



A.   Pendahuluan
Setiap konsep yang berkembang di dunia ini, tak lepas dari sebuah
say no to capitalism
pemikiran yang mendasarinya. Baik pemikiran yang mendasari tersebut disandarkan lagi pada sebuah pemikiran ataukah ia berupa pemikiran yang paling mendasar. Pemikiran yang paling mendasar biasa kita kenal dengan sebutan aqidah, mabda, ideologi atau juga world view. Pemikiran mendasar inilah yang akan menentukan corak dan kekhasan konsep yang dilahirkannya.
Pemikiran merupakan suatu kekayaan yang paling berharga bagi umat mana pun. Kekayaan material/fisik, penemuan ilmiah, rekayasa industri, megahnya bagunan, dan lain-lain jauh kedudukannya dibandingkan dengan pemikiran. Karena kita tahu, bahwa kekayaan-kekayaan yang bersifat fisik tadi dilahirkan dari sebuah pemikiran juga. Begitu juga kemajuan dan kemunduran suatu peradaban, ia akan sangat tergantung dari pelestarian dan penjagaanumat terhadap pemikirannya. Oleh karena itu, pemikiran merupakan peninggalan yang paling berharga bagi generasi selanjutnya.
Pemikiran yang dimaksud di sini adalah aktivitas berfikir pada umat terhadap realitas kehidupan yang mereka hadapi. Bagaimana mereka menilai kehidupan ini. Bagi mereka yang menilai kehidupan sebagai suatu ladang menanam amal untuk kehidupan kelak dengan tuntunan yang telah diturunkan Sang Pencipta, akan melahirkan konsep hidup dan gaya hidup yang berbeda dengan orang yang menilai kehidupan ini sebagai tempat singgah tanpa aturan khusus dari Sang Khalik atau mereka yang menilai bahwa dunia ini hanyalah sebuah fase dari perubahan materi yang kekal.

Pada saat ini, umat Islam dengan kekayaan pemikiran serta konsep-konsep kehidupan yang diwariskan dari generasi sebelumnya malah dalam keadaan terpuruk. Ia berjalan dalam konsep dan gaya hidup yang jauh berbeda dengan para pendahulunya yang berhasil menorehkan tinta emas peradaban pada masanya. Jika ditinjau secara mendalam, konsep atau sistem pemerintahan dan ekonomilah yang paling berpengaruh dan paling banyak merubah kekhasan uamt Islam ini. Dengan pemerintahan, berbagai macam aturan hidup dapat disahkan atau dilegalkan, tak peduli ia bertentangan dengan aturan Sang Khalik atau tidak. Begitu juga dengan ekonomi, dimana manusia dominan beraktivitas di dalamnya. Hal ini terjadi karena dengan melakukan aktivitas ekonomi lah manusia mampu memenuhi kebutuhan pokok untuk menyambung hidup dan kebutuhan-kebutuhan naluriahnya juga.
Oleh karena itu, sangat diperlukan suatu usaha untuk menunjukkan kesalahan sistem-sistem kehidupan yang dijalani masyarakat sekarang sekaligus menunjukkan pula mana sistem yang benar dan bagaimana cara menggantinya. Pada kesempatan ini, penulis mencoba membedah teori-teori dasar yang membuat sistem ekonomi kapitalisme tegak berdiri dan menghegemoni berbagai negara bahkan dunia. Sampai saat ini, kapitalisme masih menjadi sistem ekonomi yang diterapkan oleh penguasa negeri ini, dengan berbagai macam kebijakannya. Ia masih dianggap sebagai solusi oleh para ekonom dan digandrungi para pencari ilmu, sehingga masih banyak lulusan-lulusan ekonomi dari perguruan tinggi yang mengamalkannya padahal notabene mereka adalah muslim. Sehingga wajarlah ketika negara dan masyarakat terjebak sistem ribawi, masih sedikit yang menyuarakan sistem ekonomi penggantinya. Padahal Allah swt telah berfirman:
وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا
“...Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” (TQS Al-Baqarah: 275)
Lisan Nabi Agung Muhammad saw pun pernah mewanti-wanti umatnya dengan bersabda:
"Bila muncul perzinaan dan berbagai jenis dan bentuk riba di suatu kampung, maka benar-benar orang sudah meng¬abaikan (tak perduli) sama sekali terhadap siksa dari Allah yang akan menimpa mereka (pada suatu saat nanti)" (HR Thabrani dan Al Hakim)
Dengan kritik terhadap teori-teori dasar sistem ekonomi kapitalisme ini, maka ini akan menunjukkan kesalahan konsep-konsep lain yang di bangun di atasnya. Atau setidaknya mempermudah menunjukkan kesalahan konsep-konsep pada sistem ekonomi kapitalisme. Sehingga umat sadar dan mau meninggalkannya serta beranjak menuju sistem ekonomi yang diambil dari tuntunan wahyu yaitu sistem ekonomi Islam.

B.      Teori-Teori Dasar Kapitalisme
Sistem ekonomi mana pun, lahir untuk menyelesaikan permsalahan ekonomi yang dihadapi oleh manusia. Tentunya mengikuti cara pandang para pencetusnya. Begitu pun kapitalisme, ia lahir untuk menyelesaikan problematika ekonomi dengan cara pandangnya.
1.       Scarcity (kelangkaan)
Menurut ekonom konvensional, problematika dasar ekonomi terletak pada kebutuhan manusia yang tak terbatas, sedangkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah terbatas. Inilah yang disebut dengan kelangkaan atau scarcity. Oleh karena itu, manusia dituntut untuk mengalokasikan sumber daya yang ada secara rasional untuk memenuhi kebutuhannya.
Karena keterbatasan ini, kemudian manusia harus memilih barang-barang apa saja yang harus dihasilkan agar tercapai kepuasan maksimum, walaupun tidak semua barang yang diinginkan itu terpenuhi semuanya. Inilah yang memunculkan masalah ekonomi. Masalah-masalah ekonomiitu adalah:
·      Barang dan jasa apa yang akan dihasilkan (what)
·      Bagaimana barang dan jasa tersebut dihasilkan (how)
·      Untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan (for whom)
What (barang apa yang dihasilkan). Guna menjawab pertanyaan ini, biasanya dilihat apa yang menjadi kebutuhkan yang mendesak oleh masyarakat. Jika banyak masyarakat yang membutuhkan maka diproduksilah barang tersebut, karena dengan memproduksi barang yang sangat dibutuhkan masyarakat tersebut, berarti sebagian besar keinginan masyarakat terpenuhi. Dari pertanyaan what (barang apa yang dihasilkan) inilah kita kenal dengan problem produksi.
How (bagaimana barang itu dihasilkan). Masalah ini menyangkut cara atau teknik untuk memanfaatkan sumber daya sedikit untuk memproduksi barang yang dibutuhkan. Manusia terus berusaha untuk memenuhi semua kebutuhannya. Dengan ditemukannya teknik-teknik khusus untuk membuat barang dan jasa dengan memanfaatkan jumlah sumber daya yang lebih sedikit. Dengan demikian jumlah sumber daya yang terbatas tadi tidak semakin cepat habisnya. Karena ini terkait pilihan-pilihan pemanfaatan sumber daya, lebih dikenal dengan problem konsumsi.
For whom (untuk siapa barang itu dihasilkan). Barang yang diproduksi harus memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini menyangkut pembagian barang-barang yang ada. Sehingga pertanyaan ini terkait erat dengan problem distribusi.

2.       Value/Nilai
Sumber daya yang ada dan digunakan sebagai alat pemenuhan kebutuhan biasa disebut barang dan jasa. Barang berarti alat pemenuh/pemuas kebutuhan yang terindera dan dapat dirasakan, sedangkan jasa hanya dapat dirasakan saja. Hanya saja, tidak semua barang dan jasa itu mampu memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia, sehingga layak diproduksi. Inilah yang disebut nilai (value), yaitu tingkat kegunaan suatu barang atau jasa. Nilai ini, menurut Adam Smith, ditentukan oleh jumlah tenaga kerja buruh yang diperlukan untuk menghasilkan barang atau jasa tersebut. Sedangkan untuk mengukur tenaga buruh yang dicurahkan yaitu dengan melihat jam kerja menyelesaikan barang tersebut dan tingkat keterampilan buruhnya.
Selanjutnya, menurut ekonom kapitalis, nilai (value) ini dapat berupa kemampuan barang dalam memenuhi kebutuhan manusia, biasa disebut dengan nilai guna (utility value).  Biasanya digunakan dalam teori kepuasaan (teori utilitas). Bahwa kepuasan maksimal akan dirasakan ketika pertama kali mengkonsumsi barang, kemudian akan berkurang seiring banyaknya barang yang dikonsumsi.Selain itu, nilai (value) ini juga berupa kemampuan barang untuk ditukarkan atau dinisbatkan kepada barang lain. Biasa disebut dengan nilai tukar (exchange value).

3.       Price/harga
Kebutuhan manusia yang beraneka ragam membutuhkan berbagai macam jenis barang dan jasa. Oleh karena itu, meniscayakan adanya pertukaran barang atau jasa satu dengan barang atau jasa lainnya. Dengan berkembangnya peradaban, maka ditemukanlah alat tukar (medium of exchange), berupa uang, untuk mengukur nilai (exchange value) yang ada pada barang atau jasa. Sehingga muncullah harga, yaitu kemampuan suatu barang untuk ditukarkan atau dinilai dengan uang.
Harga terbentuk dari pertemuan penawaran dari produsen dengan permintaan dari konsumen. Harga inilah yang membuat keseimbangan pasar. Sebesar apapun produsen menginginkan keuntungan dengan menawarkan banyak barang, namun ketika harga rendah karena permintaan sedikit, maka terpaksa ia menurunkan tingkat produksinya. Begitu juga konsumen, sebesar apapun ia menginginkan banyak barang dengan harga rendah, suatu saat ia akan menurunkan konsumsinya karena harga mulai naik seiring dengan langkanya barang yang diproduksi. Inilah yang disebut dengan mekanisme pasar bebas.
Dengan kombinasi 3 teori dasar tadi, maka tujuan ekonomi berupakesejahteraan dan keadilan dapat terwujud. Menurut ekonom kapitalis, dalam mewujudkan kesejahteraan dilakukan dengan cara memproduksi barang dan jasa sebanyak-banyaknya, tentu barang dan jasa yang memiliki value alias diinginkan masyarakat. Hal ini berangkat dari adanya kelangkaan (scarcity). Dalam konteks makro, kesejahteraan ini dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Sedangkan untuk mewujudkan keadilan, maka diserahkan kepada mekanisme pasar bebas. Masalah dasar ekonomi pun – produksi, distribusi dan konsumsi – mampu diselesaikan dengan mekanisme pasar bebas ini. Jumlah barang dan jasa yang hendak diproduksi, kemana harus dialirkan/didistribusikan dan berapa jumlah yang akan dihabiskan diserahkan kepada pasar, hargalah yang akan menuntunnya.

C.      Kritik Islam terhadap teori-teori dasar Kapitalisme
Sebagaimana kita ketahui, bahwa setiap konsep, apakah itu sistem ekonomi atau yang lainnya, tentunya tidak lepas dari pandangan paling mendasar yang sering diistilahkan aqidah, mabda atau world view. Berdasarkan pemikiran mendasar inilah, Islam telah menggariskan bahwa dalam menentukan konsep, hukum atau solusi terhadap permasalahan apa pun tidak boleh lepas dari dalil-dalil syara’, yaitu al-Quran, hadits, ijma dan qiyas, begitu juga dalam menilai konsep atau hukum yang berasal dari luar Islam.

1.       Kritik terhadap scarcity/kelangkaan
Teori yang menyatakan bahwa kebutuhan bersifat tidak terbatas sedangkan barang dan jasa sebagai alat pemenuh kebutuhan bersifat terbatas adalah salah. Sebab, kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi secara pasti hanyalah kebutuhan primer yang meliputi sandang, pangan dan papan. Selebihnya hanyalah kebutuhan sekunder atau tersier. Kebutuhan primer tidak akan pernah bertambah, sejak zaman dahulu hingga modern saat ini kebutuhan manusia hanya itu-itu saja. Berkembangnya peradaban dan majunya sains dan teknologi hanya menambah kebutuhan-kebutuhan sekunder dan tersier saja. Dan faktanya kebutuhan ini pun dapat diusahakan dan dipenuhi secara alami seiring kemajuan peradaban di komunitas tersebut. Kalau pun tidak dipenuhi, tidak menimbulkan masalah yang menyebabkan kematian.
Sebagai contoh, kebutuhan akan pangan atau makanan. Kebutuhan manusia zaman majapahit tidak jauh berbeda dengan kebutuhan manusia sekarang. Yang membedakan hanya adanya kemajuan pengolahan makanan. Sehingga pada zaman majapahit mungkin belum ditemui mie instan, bubur ayam, pecel lele, coca cola, teh botol, dan lain-lain. Begitu juga manusia yang hidup di suku-suku pedalaman, mereka tidak punah gara-gara tidak mencicipi makanan ala modern yang tersebar di wilayah perkotaan.
Kritik selanjutnya mengenai sumber daya pemenuh kebutuhan yang terbatas, apakah benar demikian? Jika kita melihat ayat al-Quran mengenai pemanfaatan isi bumi, misalnya firman Allah:
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا
“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu”(TQS al-Baqarah: 29)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah menciptakan bumi seisinya untuk dimanfaatkan, tanpa menyebutkan tata cara/kaifiyatpemanfaatannya. Sehingga dalam pemanfaatannya diserahkan kepada manusia sesuai perkembangan kemampuan akalnya. Juga firman Allah swt:
وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ
“Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya...” (TQS al-Jatsiyah: 13)
Ayat ini juga sama seperti ayat sebelumnya, ia bersifat umum dan tidak memberikan rincian (takhshish) tentang tata cara pengelolaan sumber daya. Malah ayat ini semakin menguatkan bahwa Allah swt telah menyiapkan harta kekayaan untuk umat manusia secara melimpah ruah. Dengan demikian, sebenarnya sumber daya pemenuh kebutuhan tidak bersifat langka, melainkan melimpah dan faktanya ilmu pengetahuan manusia selalu bisa menemukan cara untuk menemukan, mengelola dan memanfaatkan kekayaan alam tersebut. Bahkan, sesuatu yang sebelumnya belum dianggap sebagai sumber daya yang mampu memenuhi kebutuhan.

2.       Kritik terhadap value/nilai
Menurut ekonom kapitalis, nilai bersifat relatif atau subyektif, karena ia berhubungan dengan kebutuhan manusia, yang tentunya berbeda-beda. Pandangan ini salah, sebenarnya nilai (value) suatu barang cukup dinilai dengan manfaat (kegunaan) barang tersebut dengan memperhatikan faktor kelangkaannya pada saat tertentu. Manfaat beras atau nasi akan sama dari waktu ke waktu.
Begitu juga pernyataan bahwa nilai diukur oleh besarnya tenaga buruh yang dicurahkan, ini adalah salah. Karena faktanya ada barang yang diperoleh tanpa harus mengeluarkan tenaga kerja. Tetapi, nilai itu bisa berupa manfaat/kegunaan dasar bahan baku atau merupakan kombinasinya dengan jerih payah manusia, tidak hanya berdasarkan tenaga buruh saja. Selain itu, ekonom kapitalis pun membatasi nilai pada sesuatu yang bersifat materi semata. Tanpa memperhatikan hukum barang tersebut, apakah boleh dikonsumsi atau tidak, halal atau haram. Selama ia dibutuhkan dan diinginkan manusia maka ia termasung barang ekonomis yang layak diproduksi.

3.       Kritik terhadap Struktur Harga
Menurut kapitalis, struktur harga adalah adalah mekanisme paling adil yang mampu memecahkan problem dasar ekonomi (produksi – distribusi – konsumsi). Benarkah bahwa adil itu tercipta dengan menyerahkan pada struktur harga atau dengan mekanisme pasar bebas?Apakah adil bagi mereka yang tidak mampu atau lemah untuk dibiarkan begitu saja memperoleh barang mengikuti harga di pasaran? Apakah adil jika seseorang menguasai sumberdaya sangat banyak sedangkan di lain pihak jutaan orang tak memiliki akses sama sekali? Ataukah adil itu sama rata seperti yang diungkapkan Karl Marx? Dengan demikian, makna adil akan kembali kepada pandangan dasar sebuah konsep tersebut dibangun.
Menurut Islam, penilaian adil atau tidak bukan diserahkan kepada akal manusia yang terbatas, tetapi disandarkan kepada wahyu (syara’). Oleh karena itu, sebelum melakukan aktivitas produksi, konsumsi dan distribusi, seorang muslim harus bertanya dulu, bolehkah barang A saya produksi, saya konsumsi dan saya distribusikan? Jika tidak memperhatikan kaidah tersebut, sudah sepatutnya kita merenungkan firman Allah swt:
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit. Dan Kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta” (TQS Thaha: 124)
Ketika bisa melihat ketidakadilan dan kedzaliman peradaban sekarang. Dimana penindasan dilakukan dengan cara-cara modern dan penguasaan sumber daya hanya dikuasai segelintir orang. Itulah penghidupan yang sempit yang dialami umat manusia karena telah jauh dari tuntunan wahyu.


D.      Penutup
Itulah beberapa kritik terhadap teori-teori dasar kapitalisme. Dengan demikian, jelaslah sudah kesalahan-kesalahan sistem kapitalisme dari dasarnya. Oleh karenanya, tidak cukup melakukan islamisasi terhadap teori-teori ekonomi yang ada saat ini. Karena teori-teori tersebut lahir dari fakta-fakta perilaku para pelaku ekonomi, sedangkan perilaku para pelaku ekonomi lahir dari pandangan dasar kapitalisme. sehingga ruh kapitalisme akan tetap melekat, yaitu pencapaian kesejahteraan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi secara nasional dan terwujudnya keadilan melalui mekanisme pasar bebas.
Sistem ekonomi Islam lahir dari aqidah Islam dan ia digali dari dalil-dalil syara. Ia memiliki pandangan dasar bahwa pengelolaan seluruh harta kekayaan harus sesuai dengan tuntunan wahyu, sehingga darinya lahir 3 pilar sistem ekonomi Islam, yaitu:
1.    Kepemilikan. Membahas harta kekayaan yang boleh dan tidak boleh dimiliki seseorang, di dalamnya terbagi menjadi 3 yaitu; kepemilikan individu, negara dan umum.
2.    Pemanfaatan kepemilikan. Membahas bagaimana kepemilikan yang 3 di atas dihabiskan/dikonsumsi dan dikembangkan/diproduktifkan.
3.    Distribusi harta kekayaan di tengah-tengah manusia. Membahas bagaimana harta didistribusikan secara ekonomis antar individu dan bagaimana pula distribusi kekayaan oleh negara sehingga mampu tercapai keadilan melalui terpenuhinya kebutuhan pokok tiap-tiap individu (sandang, pangan dan papan) dan kebutuhan pokok masyarakat (keamanan, kesehatan dan pendidikan)
Gambaran sistem ekonomi Islam
Gambaran Sistem Ekonomi ISlam

Semoga bermanfaat. Wallahu ‘alam

Sumber bacaan:
-       An-Nabhani, Taqiyuddin. 2009. Sistem Ekonomi Islam. Bogor: al-Azhar Press
-       Triono, Dwi Condro. 2011. Ekonomi Islam Madzhab Hamfara Jilid I. Yogyakarta: Irtikaz
-       Eko, Yuli. 2009. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas (Buku Sekolah elektronik)