Sabtu, 27 Februari 2016

Kekritisan Pemuda Kepada Tujuan Hidupnya

   Kesadaran manusia bisa dicapai dengan cara berpikir, dan mentafakuri hidup, apakah hanya sekedar ada hidup di Dunia ini, dan benar- benar tidak meyakini Adanya Tuhan, Siapa Tuhan, Apa tujuan Tuhan menciptakan mereka.
kesalahan terbesar manusia ketika pikirannya terdoktrin dengan kondisi lingkungan yang tidak mengenal Aturan Tuhan, apalagi meyakini Hukum Tuhan tidak pantas diterapkan didunia ini.

Apalagi Pemikiran Ini tertimpa pada Muslim, Naudzubillah, secara Tidak Langsung Memberhalakan sesuatu yang sama persis terjadi dimasa Lampau, Tuhan Hanya Dijadikan icon pencipta Alam semesta, tapi tidak untuk sebagai Illah (totalitas beribadah).

Dan menerapkan ideologi yang sejarah munculnya dari kaum eropa yang memberontak pada agama, akibat keabsolutan hukum tuhan diberikan kewenangan kepada Agamawan (paus), dan penyalahgunaan kekuasaan menjadikan tokoh agamawan, bangsawan dan raja menjadikan kaum proletar dan ilmuan eropa semakin menderita.

Zaman Renaissan muncul, ketika kaum Ilmuan Eropa meRevolusi pemikiran mereka, bahwa penyebab penderitaan mereka pada zaman The Dark Ages, ketika mereka menerapkan Teokrasi, paus adalah wakil Tuhan ,jadi wakil tuhan tidak pernah salah dan para paus diakui haknya untuk mengampuni dosa manusia, di dalam islam tak ada seorang pun berhak memberikan ampunan terhadap dosa orang lain.
Karena itulah tidaklah tepat jika konsep politik dalam islam, yang diterapkan selama ratusan tahun, yakni konsep khilafah, di sebut sama dengan istilah dalam ajaran nasrani yaitu theokrasi.

Berbagai penyelewengan penguasa agama dan pemberontakan tokoh tokoh agama eropa kepada kekuasaan gereja yang mengklaim sebagai wakil Tuhan menunjukkan bahwa konsep infallible (tidak dapat salah)dari gereja sudah tergoyangkan.

Pemberontakan demi pemberontakan terus berlangsung, sehingga dunia kristen eropa kemudian terbelah menjadi dua bagian besar, katholik dan protestan. Beratus tahun kedua agama ini bersaing dan saling melakukan berbagai aksi pembantaian.

Dendam masyarakat eropa terhadap keistimewaan para tokoh agama yang bersekutu dengan penguasa yang menindas rakyat semacam itu juga berpengaruh besar terhadap sikap kaum eropa dalam memandang agama.
Munculah tokoh2 pemikir eropa yang bertentangan dengan doktrin gereja, seperti Machiaveli, Descartes, John Lock, Voltaire, Montesquieu, Rousseuau dsb.. Yang melahirkan berbagai ideologi yang menjadi pilar peradaban hari ini, seperti ;Sekularisme, Liberalisme, Humanisme, Empirisme, Rasionalisme, Machiavelisme, Marxistme, Kapitalisme, Demokrasi, HAM dan Pluralisme dll..

Sungguh Aneh Ideologi2 ini yang lahir dari worldview Barat yang lahir berontak pada agama pasca Renaissan, dipakaikan kepada muslim, dengan semangat melepaskan ikatan agama dengan kehidupan, serta melepaskan Aturan petunjuk Hidup setelah Kematian.

Justru Muslim disuruh berpikir agar iya yakin dengan Tuhan dan AgamaNya, ratusan Ayat Al,qur'an mengajak Manusia Berpikir agar manusia Ma'rifatullah (mengenal Allah).

Tidakkah sebagaimana mestinya, cara berpikir muslim harusnya Hidup harus Beribadah kepadaNya, berpolitik karna beribadah, bersains karna Ingin Ma'rifatullah, belajar sejarah karna ingin menyampaikan kebenaran, bersosial karna beribadah , berekonomi karna beribadah. Hidup ini indah jika orientasi diubah dari semula memperjuangkan propaganda, klaim, berhala ideologi, menjadi Mentauhidkan Allah Sahadja.

"Dan Aku Tidak menciptakan Jin Dan Manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu".( QS Adzdzariyat 56).

Akhukum
@mukhlizhein

Refrensi;
Michael H Hart, The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History
Samuel Hutington, the clash of civilizations and the remaking of the world order
Adian Husaini, Wajah Peradaban Barat
Syed M Naquiq Al Attas, Islam And Secularism
Al Ghazali, Ihya Ulumuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar